Berita Internasional
Tepat Hari Ini Tragedi WTC 19 Tahun Silam Terjadi, Ini Kabar Terkini Korban, Ada yang Hilang Ingatan
Tepat Hari Ini Tragedi WTC 19 Tahun Silam Terjadi, Ini Kabar Terkini Korban, Ada yang Hilang Ingatan
TRIBUNJAMBI.COM - Tepat di hari ini, sejarah mencatat tragedi kejadian mengerikan yang terjadi di tahun 2001 yang dikenal dengan nama tragedi WTC.
Sudah 19 tahun berlalunya tragedi serangan september yang terjadi pada 2001. Namun pastinya selalu diingat oleh masyarakat hingga keluarga korban.
Peristiwa ini merupakan serangkaian empat serangan bunuh diri yang telah diatur terhadap beberapa target di New York City dan Washington, D.C.
Serangan teror 11 September tidak hanya membuat sakit hati para tim penyelamat yang mati-matian mencari korban di menara kembar World Trade Center ( WTC).
Berdasarkan penelitian terbaru, serangan 11 September atau 9/11 di menara kembar WTC di Manhattan, New York, Amerika Serikat ( AS) tersebut nampaknya juga merampok kemampuan mental para tim penyelamat.
• VIDEO Gelembung Busa Raksasa Keluar dari Tanah di Sijunjung, Tiba-tiba Membeku Mirip Salju
• Mirip Sama Nella Kharisma dan Dory Harsa, Inilah Sederet Artis yang Pilih Menikah Secara Diam-diam
• KPU Minta Anggota di Setiap Daerah Jaga Netralitas di Pilkada Jambi
• Bantuan Gaji Rp 600 Ribu Sudah Cair, Telpon 1500910 Bagi yang Belum Dapat, Bisa Cek Lewat Whatsapp
Sebuah studi yang dilakukan oleh Stony Brook University menemukan bahwa orang yang bekerja di tengah reruntuhan menara kembar WTC mengalami penurunan kognitif jauh lebih awal dari biasanya.
“Dua hingga tiga kali lebih mungkin bahwa tim penyelamat 9/11 cenderung memiliki gangguan kognitif ringan, prasyarat demensia, dibandingkan populasi umum yang 10 hingga 20 tahun lebih tua,” kata kepala peneliti Sean Clouston.
Clouston menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan kalau mereka mengalami gangguan kognitif pada usia dini.

Program Kesehatan dan Kebugaran WTC Stony Brook merawat lebih dari 3.000 pasien, termasuk banyak tim penyelamat atau pekerja yang bekerja di Ground Zero, sebutan bekas menara kembar WTC.
Tes neurologis mengungkapkan bahwa 12 persen pasien menderita setidaknya gangguan atau penurunan kognitif ringan, kata Benjamin Luft, yang mengawasi program tersebut.
"Ada hubungan gangguan kognitif dengan PTSD (gangguan stres pasca-trauma) dan jumlah waktu yang dihabiskan untuk penumpukan itu," kata Luft.
“Ini adalah pendahulu untuk mengembangkan penyakit Alzheimer. Anda sedang memajukan jam,” tambah Luft.
Sebagai bagian dari penelitian, Stony Brook memantau kesehatan 99 pasien dengan tingkat penurunan kognitif yang lebih serius untuk melihat apakah mereka mengembangkan penyakit Alzheimer atau kondisi terkait.
Pensiunan petugas pemadam kebakaran (damkar) Ron Kirchner, yang ikut dalam penelitian ini, mencatat hampir 600 jam di Ground Zero dari September 2001 hingga Maret 2002.
Dia pensiun karena cacat pada 2009 setelah didiagnosis menderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (COPD).
Dia mulai kehilangan ingatannya tiga tahun kemudian, pada usia 50 tahun. Setelah itu, dia mulai kesulitan mengerjakan tugas-tugas dasar seperti parkir paralel.
• Download Lagu MP3 Nella Kharisma Dangdut Koplo Istimewa Paling Populer (VIDEO)
• IBUKOTA Pernah Mencekam Kala Kopassus Bentrok dengan Marinir, Sosok Disegani Ini Muncul Mendadak
• Arief Poyuono Sebut Anies Baswedan Layak Dinonaktifkan, Begini Jawaban Pakar Hukum Refly Harun
Padahal dia pernah mengendarai truk pemadam kebakaran dengan mudah sebagai anggota Ladder 154 di Jackson Heights, Queens, New York, AS.
Istri Ron, Dawn, mengatakan hasil pengecekan melalui medium MRI mengungkapkan bahwa Ron memiliki otak seperti orang berusia 85 tahun dan dia menderita kejang dan tidak dapat lagi berbicara dengan jelas.
“Ron tidak tahu aku adalah istrinya. Saya ingin berbicara tentang kondisi Ron karena banyak pria dan wanita yang mengalami kesulitan,” kata Dawn.
Demensia yang muncul lebih awal hanyalah masalah medis terbaru yang menimpa tim penyelamat 9/11 dan orang yang selamat lainnya.
Studi sebelumnya telah menemukan bahwa sejumlah besar pria yang terpapar racun di Ground Zero didiagnosis menderita kanker payudara.
VIDEO Detik-detik Ledakan Dahsyat bak Bom Atom Hirosima Guncang Ibu Kota Lebanon Hingga Luluh Lantak
Sebuah ledakan besar melanda ibukota Lebanon, Beirut, Selasa waktu setempat (4/8/2020), melukai banyak orang dan merusak gedung serta bangunan sekitarnya.
Dikutip dari CNN (4/8/2020) sumber ledakan pada awalnya diyakini sebagai kebakaran besar di sebuah gudang penyimpanan petasan di dekat pelabuhan di Beirut.
Ledakan itu mengirimkan gelombang kejut besar mirip awan jamur dan merusak bangunan dari pelabuhan.
Termasuk bangunan milik mantan Perdana Menteri Saad Hariri dan biro CNN di pusat kota Beirut.
Awan merah menggantung di atas kota setelah ledakan ketika tim pemadam kebakaran bergegas ke tempat kejadian untuk mencoba memadamkan api.
Sejumlah besar orang terluka dalam ledakan itu, kata pihak berwenang, dan rekaman video dari tempat kejadian menangkap korban luka yang terhuyung-huyung melalui jalan-jalan di ibukota.
Menteri Kesehatan Lebanon memerintahkan semua rumah sakit di daerah itu untuk bersiap menerima korban luka-luka.
Menurut saksi mata, rumah sejauh 10 kilometer ikut mengalami dampak kerusakan.
Seorang warga Beirut yang beberapa kilometer jauhnya dari lokasi ledakan mengatakan jendelanya telah hancur oleh ledakan.
"Apa yang saya rasakan adalah gempa bumi," kata Rania Masri kepada CNN.
"Apartemen itu bergetar secara horizontal dan tiba-tiba rasanya seperti ledakan dan jendela dan pintu terbuka.
Kacanya pecah.
Begitu banyak rumah yang rusak atau hancur," kata dia.
• Download Lagu MP3 Nella Kharisma Dangdut Koplo Istimewa Paling Populer (VIDEO)
• IBUKOTA Pernah Mencekam Kala Kopassus Bentrok dengan Marinir, Sosok Disegani Ini Muncul Mendadak
• Arief Poyuono Sebut Anies Baswedan Layak Dinonaktifkan, Begini Jawaban Pakar Hukum Refly Harun
Sementara dikutip dari dari usatoday, beberapa stasiun TV lokal melaporkan ledakan itu di pelabuhan Beirut di dalam area tempat kembang api disimpan.
"Jika itu kembang api, seperti yang dikatakan beberapa sumber berita - itu adalah kembang api besar," kata koresponden CNN Beirut Ben Wedeman.
Dia mengatakan dia "tidak pernah merasakan hal seperti itu ... [Saya] sudah berada di sekitar blok dan melihat ledakan yang cukup besar ... dan ini lebih besar."
Kepala biro Washington Post Beirut Liz Sly melaporkan "orang-orang yang berdarah, puing-puing menumpuk di semua bagian,"
(Kompas.com/Danur Lambang Pristiandaru).
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peristiwa 9/11, Tim Penyelamat Turut Menderita Risiko Awal Demensia"
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM: