Evi Novida Positif Covid-19, Ketua KPU: Seluruh Komisioner KPU Akan Swab Test

Komisioner KPU RI Evi Novida Ginting Manik dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Editor: Rahimin
Kompas.com/Fitria Chusna Farisa
Komisioner KPU RI Evi Novida Ginting Manik 

Abhan mengatakan, dari jumlah itu, sebanyak 20 orang merupakan pengawas tingkat kecamatan. Sedangkan 76 lainnya adalah pengawas tingkat kelurahan/desa.

Ke-96 pengawas pemilu ini dinyatakan positif Covid-19 setelah melaksanakan pengawasan terhadap proses pencocokan dan penelitian (coklit) atau pemutakhiran data pemilih Pilkada 2020.

Kegiatan tersebut mengharuskan pengawas pemilu bersama panitia pemutakhiran data pemilih (PPDP) mendatangi rumah pemilih secara door to door untuk melakukan pendataan.

"Kawan-kawan ini dalam tugas pelaksanaan pengawasan coklit kemudian setelah dilakukan swab hasilnya semacam itu," ujar Abhan.

Menurut Abhan, 96 pengawas pemilu yang positif Covid-19 itu berasal dari 18 kecamatan di Boyolali. Saat ini, masih ada pengawas pemilu di empat kecamatan yang masih menunggu keluarnya hasil swab test.

Merespons hal ini, kata Abhan, pihaknya telah menginstruksikan jajaran Bawaslu Boyolali untuk menugaskan pengawas kecamatan mengambil alih tugas-tugas penyelenggaraan Pilkada di desa.

Kerap Diancam Akan Dibunuh, Kakek Setubuhi Cucu Selama 3 Tahun Ini Akhirnya Ditangkap Polisi

Nikita Mirzani Beri Tamparan ke Anies Baswedan Soal PSBB Jakarta: Kasihan Warga Sudah Pilih Bapak!

Kisah Wanita Berpayudara Besar Tak Boleh Masuk Museum Quai, Polisi Minta Ditutupi Dulu

Sementara, penyelenggaraan Pilkada di tingkat kecamatan ditangani oleh Bawaslu kabupaten. Abhan memastikan bahwa mereka yang bertindak sebagai pengawas pengganti seluruhnya dalam kondisi sehat dan tidak terpapar Covid-19.

"Tentu kami mohon doa dari kawan-kawan semuanya. Mudah-mudahan yang terpapar dinyatakan positif Covid ini bisa segera sehat kembali dan yang belum ada hasilnya mudah-mudahan hasilnya negatif," kata Abhan.

Fenomena gunung es

Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menyebut bahwa terus bertambahnya penyelenggara pemilu yang dinyatakan positif Covid-19 menjadi bukti berisikonya penyelenggaraan Pilkada di tengah pandemi.

Ilustrasi swab test
Ilustrasi swab test (ist)

Dengan munculnya peristiwa ini, Titi khawatir terjadi fenomena gunung es. Bahwa penyelenggara yang positif Covid-19 sebenarnya tidak segelintir, hanya saja tidak nampak. Apalagi, tidak semua penyelenggara Pilkada punya akses swab test yang terjamin validasinya.

"Jangan-jangan ini fenomena gunung es," ucap Titi, Kamis (11/9/2020). KPU pun didorong untuk segera menelusuri sumber penularan virus.

Penelusuran harus dilakukan secara serius dan terbuka ke publik, sehingga masyarakat memahami kondisi yang dialami penyelenggara Pilkada.

Pria Ini Terancam 9 Tahun Penjara Lantaran Selingkuhannya Kejang dan Tewas Saat Berhubungan Badan

Arti Mimpi Becermin Sambil Menyisir Rambut dan Lihat Wajah Rusak, Inilah Orang Incaran

Kini Terjawab Alasan Nella Kharisma Tak Akui Cak Malik Suaminya dan Balita Ini Anaknya, Foto Bareng

KPU juga diminta lebih tegas dalam menyusun strategi dan antisipasi penanganan virus selama penyelenggaraan Pilkada, sehingga penularan Covid-19 tak terulang di kalangan penyelenggara.

"Sebab penyelenggara saja yang bisa dibilang ketat dalam menerapkan protokol kesehatan bisa tertular, apalagi para pihak yang masih abai dengan disiplin pada protokol kesehatan," ujar Titi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved