7 Program Menteri Nadiem Makarim 2021, Puluhan Triliun Untuk Tunjangan Guru dan Insentif Pelajar
Nadiem Makarim telah memaparkan sejumlah program prioritasnya untuk tahun anggaran 2021.
"Guru penggerak ini adalah metode identifikasi guru-guru baru, yang akan memastikan bukan hanya guru itu kompeten, tetapi punya kemampuan untuk mementor guru-guru lain. Dan dia punya jiwa kepemimpinan," papar Nadiem.
Guru penggerak itu, lanjut dia, adalah calon-calon pemimpin dan kepala sekolah masa depan.
4. Peningkatan kualitas kurikulum dan Asesmen
Kompetensi Minimum Pada 2021, Nadiem resmi mengganti Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter.
"Kita akan pindah tahun depan ke asesmen kompetensi dan survei karakter," papar Nadiem.
Asesmen Kompetensi Minimum, kata Nadiem, akan berfokus pada cara mengukur kompetensi dengan standar yang lebih global, dengan standar yang bukan bergabung pada materi informasi, tetapi pada kemampuan bernalar, baik di numerasi, literasi, ditambah juga dengan nilai-nilai Pancasila.
Sehingga, lanjut dia, siswa memiliki kemerdekaan dari diskriminasi yang selama ini banyak terjadi, bahwa yang mampu bimbel yang dapat angka baik.
"Ini memerdekakan anak kita dari status ekonomi apapun. Ini bukan lagi masalah menguasai materi namun mengenai kemampuan mengolah informasi dan bernalar kritis," jelas Nadiem.
Kemendikbud menganggarkan program kurikulum dan asesmen kompetensi minimum sebesar Rp 1,48 triliun.
5. Revitalisasi Pendidikan Vokasi
Kemendikbud selanjutnya juga akan memfasilitasi "pernikahan massal" antara unit pendidikan vokasi dengan industri.
Nadiem menerangkan yang menjadi fokus utama adalah peningkatan SDM, setelah itu barulah sarana dan prasarana yang memadai.
"Karena mesin-mesin hebat yang tidak bisa dioperasionalkan, itu akan mubazir. Bahwa anggaran kita belum terserap dengan baik karena belum ada pelatihan terhadap penggunaan prasarana yang lebih baik," kata dia.
Sehingga, ini merupakan bentuk kemerdekaan bagi SMK dan politeknik untuk membawa pakar-pakar, pelatih dan guru-guru terbaik dari lingkungan industri.
Alokasi program revitalisasi pendidikan vokasi sebesar Rp 5,20 triliun.