Berita Viral
Revina VT Jadi Pembicaan Lagi, Sindiran Pedas di Twtter Bikin Warganet Kesal, Ingat dr DS
Masih ingat kan masalah Revina VT dengan psikolog dr Dedy Susanto.Kini sindiran pedas Revina VT di Twitter, tak sedikit yang membuat warganet kesal.
Revina VT Jadi Pembicaan Lagi, Sindiran Pedas di Twtter Bikin Warganet Kesal, Ingat dr DS
TRIBUNJAMBI.COM - Malam ini Revina V menjadi trending topic di media sosial.
Nama Revina VT mendadak ramai menjadi perbincangan di media sosial.
Apa penyebabnya Revina VT jadi terkenal?
• Cara Dapat Kuota Internet Super Murah Rp 1 Dapat 55 GB dan 30 GB XL Axiata, Begini Langkahnya
• Akun Instagram Vanessa Angel Mendadak Hilang, Bibi Ardiansyah: Disitulah Keluarga Kami Mencari Uang
• Baim Wong Tergeser, Ini Dia Sosok Youtuber dengan Penghasilan Tertinggi Indonesia Bulan Agustus 2020
Masih ingat kan masalah Revina VT dengan psikolog dr Dedy Susanto.
Kini sindiran pedas Revina VT di Twitter, tak sedikit yang membuat warganet kesal.
Melansir kompas.com, Revina tampaknya membuat geram banyak warganet setelah melontarkan kritik pedas terhadap seorang perempuan yang bau ketiak di salah satu cuitannya, di Twitter.
Pakar studi jender dan budaya dari Universitas Sebelas Maret, Sri Kusumo Habsari, PhD, mengungkap, bahwa sebenarnya body shaming telah menjadi bagian kehidupan perempuan sejak dulu.
“Tradisi perempuan suka mengomentari tubuh perempuan lain itu sudah sejak lama kok. Jadi sebenarnya, tidak perlu ditanggapi,” ujar Sri pada Kompas.com (3/9/2020).
Menurutnya, yang menjadi masalah saat ini adalah semakin banyak orang yang menganggap tubuh adalah segalanya.
Padahal, di luar itu masih ada jiwa, batin, kecerdasan, dan kebijaksanaan yang sebenarnya lebih penting dari tubuh ideal.
“Seandainya para perempuan menyadari bahwa tubuh itu usianya sangat pendek, dan menyadari bahwa ada kesehatan yang lebih penting atau kemampuan untuk lebih produktif, tentu tidak akan memikirkan hal seperti ini,” jelasnya.
“Karena itu, penting bagi para perempuan untuk mengembangkan mind daripada body. Otak semakin diasah semakin berkembang dan bijaksana, jika dibandingkan tubuh yang seiring usia memang akan mengalami penurunan.”
Sayangnya, menurut Sri, kondisi masyarakat saat ini dalam fenomena society of spectacle, di mana masyarakat senang ditonton dan menonton.
“Kenapa ada orang mengkritik penampilan orang lain? Ya kemungkinan untuk menarik perhatian orang. Dia melakukan itu untuk popularitas. Semakin kontroversial justru semakin ramai akunnya,” kata Sri.