Bocah 10 Tahun Laporkan Ibunya ke Polisi, Adiknya Baru Lahir Dikubur Hidup-hidup Oleh Sang Ibu

Anak 10 tahun laporkan ibunya ke polisi lantaran sang ibu mengubur bayi baru lahir hidup-hidup. Aksi ibu kubur bayi hidup-hidup didiuga hasil hubung

Editor: Rohmayana
09122017_ibu dan anak 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Seorang bocah 10 tahun laporkan ibunya ke polisi, membuat heboh warga.

Penyebab anak 10 tahun laporkan ibunya ke polisi lantaran sang ibu mengubur bayi baru lahir hidup-hidup.

Aksi ibu kubur bayi hidup-hidup didiuga hasil hubungan gelap tersebut juga membuat tetangganya histeris.

Sosok ibu kubur bayi baru lahir hidup-hidup itu berinisial SM (36), warga di Kampung Kala Nareh, Aceh Tengah.

Sang ibu mengubur bayi baru lahir hidup-hidup tersebut ketika kondisi sang bayi dalam keadaan menangis.

"Tersangka, menguburkan bayinya dalam keadaan masih menangis," kata Kasat Reskrim Polres Aceh Tengah AKP Agus Riwayanto Diputra, dalam konferensi pers di Mapolres Aceh Tengah, Rabu (2/9/2020).

Boroskah Baterai Galaxy Z Fold 2 karena Pakai Layar 120 Hz? Ini Penjelasan Samsung

Kronologi Neymar Positif Covid-19 Setelah Liburan, Daftar Panjang Pesepakbola Terpapar Virus Corona

Chord dan Lirik Lagu Bodohnya Diriku Band AOP: Kau Pernah Melukai Aku

Kata Agus, SM mengubur bayinya karena panik saat akan dilaporkan oleh anaknya berinisial H (10) ke kepolisian.

Pasalnya, saat pulang ke rumahnya, H mendapati ada seorang bayi di rumahnya.

"H kemudian bertanya siapa anak itu kepada ibunya.

Kemudian SM menjawab bahwa bayi itu adalah adiknya," ujarnya.

Mendengar itu, H pun tidak percaya dengan ucapan ibunya, ia kemudian keluar dan mengancam akan melaporkannya ke polisi.

Karena merasa takut, SM langsung berencana menguburkan bayinya hidup-hidup.

Daftar Pengurus KAMI, Ada Gatot Nurmantyo, Ahmad Dhani, Rocky Gerung, Tujuan KAMI, 8 Tuntutan KAMI

Kasat Reskrim Polres Aceh Tengah AKP Agus Riwayanto Diputra SIK saat menunjukkan foto seorang bayi yang dikuburkan ibunya di Takengon, Aceh Tengah.

Polres Aceh Tengah melakukan konferensi pers terkait kasus itu, Rabu (2/9/2020)

"Tersangka kemudian mengambil cangkul yang berada di bawah kursi, dan menggali lubang untuk mengubur anaknya," katanya.

Aksinya terbongkar setelah dua tetangganya yang mendapat informasi dari anaknya mendatangi rumahnya.

Bayi tersebut ditemukan terkubur di belakang rumahnya.

Setelah ditemukan, bayi dan ibunya dibawa warga ke RSU Datu Beru Takengon.

"Namun bayi itu meninggal dunia saat perjalanan ke rumah sakit," ujarnya.

Bandingkan Dengan Jargon Atta Halilintar. Lutfi Agizal Siap Dipertemukan Dengan Rizky Billar

Bayi tersebut diduga merupakan hasil hubungan gelap SM dengan seorang pria lain yang tidak mau bertanggung jawab.

"Suami pelaku masih ada, dan sedang menjalani hukuman di Aceh Tenggara," kata Kapolres Aceh Tengah AKBP Mahmun Hari Sandy Sinurat.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video proses evakuasi bayi yang dikubur hidup-hidup oleh ibunya sendiri viral di media sosial.

Diketahui peristiwa itu terjadi di Dusun Lukup Badak, Kampung Simpang Kelaping, Pegasing, Aceh Tengah, pada Minggu 31 Agustus 2020 lalu.

Dalam video yang beredar, tampak warga menemukan bayi yang dikubur di kedalaman kurang dari satu meter. Saat ditemukan, tali pusar bayi tersebut belum lepas.

Setelah ditemukan, para tetangga yang melihat bayi itu masih hidup berteriak histeris.

Bayi kemudian langsung dimandikan.

Bayi Baru Lahir Dibuang ke Sawah

Bayi sedang menangis ditemukan warga di sawah Kampung Rawa Rotan RT 01/RW 04 Teluknaga, Kabupaten Tangerang.

"Awalnya ada warga yang sedan bermain layang-layang di sekitar tempat kejadian perkara," ujar Kanit Reskrim Polsek Teluknaga, Ipda Deden kepada Wartakotalive.com, Kamis (3/9/2020).

Saksi yang mendengar ada tangisan bayi itu terperanjat.

"Kemudian saksi mengecek sumber suara tersebut dan ditemukan adanya seorang bayi berjenis kelamin laki-laki," ucapnya.

Bayi itu tergeletak di sawah. Deden menduga, bayi ini baru saja dilahirkan dan dibuang oleh orang tuanya.

"Penemuan bayi tersebut diduga sengaja dilahirkan di tempat kejadian perkara dan ditinggalkan oleh orang tuanya"

"Mengingat di lokasi kejadian terdapat berkas darah melahirkan," kata Deden.

Selanjutnya warga membawa bayi mungil ini ke bidan desa setempat untuk dilakukan perawatan.

Warga sekitar pun melaporkan penemuan bayi di sawah ke Mapolsek Teluknaga.

"Kami masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut. Jarak penemuan bayi dengan rumah warga sekitar 15 meter."

"Situasi sepi dan tertutup batang padi yang sedang menguning, sehingga tidak dapat terlihat warga," kata Deden.

Evakuasi Bayi yang Diceburkan ke Kolam Renang Apartemen

Evakuasi bayi berinisial J, yang diceburkan ke kolam renang oleh ibunya, Yulia di apartemen di Cengkareng, Jakarta Barat dan viral di media sosial membutuhkan waktu sekitar tiga jam.

Ketua RT 08/05, Kelurahan Duri Kosambi, Leni Sundari mengatakan peristiwa yang viral di media sosial itu terjadi pada Sabtu (15/8) kemarin.

Setelah mendapat informasi dari warga, dirinya langsung melaporkan hal tersebut ke Dinas Sosial, Polsek Cengkareng serta ke Lurah Duri Kosambi Imam Santoso ditindaklanjuti.

"Kita butuh 3 jam untuk menunggu waktu yang tepat mengevakusi baby J dari tangan Y. Ibu ini kalau langsung diambil (anaknya) pasti akan berontak," tuturnya, Kamis (20/8).

Trending Topik Timor Leste, Ini 5 Fakta Mulai dari Sejarah Hingga Kekayaan Negeri

Leni menceritakan bahwa pihaknya sempat juga menghubungi pihak keamanan aparteman untuk menyelamatkan nyawa bayi malang tersebut dari tangan Yulia.

Sayangnya berdasarkan rekaman video amatir yang beredar di sosial media, pihak keamanan justru tidak berani untuk terjun ke kolam renang mengambil bayi itu.

Sementara kondisi bayi J dalam keadaan hampir tenggelam lantaran kehabisan nafas. Yulia pun menggendong kembali anaknya dan lagi-lagi menceburkannya ke kolam renang.

"Setelah itu ada 3 sekuriti di sana, baby J

BPS Muaro Jambi Sebut Data Sensus Penduduk Penting untuk Pembangunan Daerah

masih nangis, si ibu masih emosi lalu dilempar lagi ke air hingga akhirnya tenggelam," cerita Leni.

"Setelah itu dia jalan, tangannya diangkat ditarik tarik. Setelah ditarik, diangkat, dilempar lagi ke air. Mulai baby J itu sudah tenggelam ke dalam," ungkapnya.

Petugas keamanan sendiri ketika itu tidak ada yang menceburkan diri meski ada yang sudah membuka sepatu dan menggulung celana.

Meski begitu bayi tersebut berhasil diselamatkan.

"Setelah itu dia membiru, keadaan telentang langsung diangkat, kemungkinan ada air masuk ke hidung atau langsung masuk ke kepala atau bagaimana," ucap.

Sebelumnya, aksi penyiksaan terhadap seorang bayi 7 bulan viral media sosial Instagram. Ketika itu terlihat bayi J diceburkan, lalu diangkat dan diceburkan kembali ke dalam kolam renang.

Sementara pihak sekuriti berseragam merah tidak ada yang berani menceburkan diri ke dalam kolam renang.

Pihak sekuriti hanya berdebat dengan Yulia yang kondisi kejiwaannya tidak stabil.

Pelaku diduga depresi

Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan yang diduga mengalami depresi menganiaya bayi kandungnya..

Awalnya, perempuan berinisial YU(45) itu dilihat warga melakukan penganiayaan terhadap bayinya berinisial J berusia 7 bulan di kolam renang apartemen.

Penganiayaan itu terjadi di apartemen Green Park View, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Rabu (19/8/2020) siang.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Antonius, warga melaporkan ada keributan di lantai dua apartemen Green Park View.

"Setelah dicek informasi telah terjadi perilaku yang tidak wajar yang dilakukan seorang ibu terhadap anaknya ," ucap Antonius, Rabu (19/8/2020).

Ketika itu, petugas keamanaan apartemen tengah berdebat dengan YU.

Saat itu, petugas keamaan berusaha mencoba mencegah YU yang dianggap telah mencoba menganiaya anaknya di kolam renang.

Petugas keamanan melihat YU melepas pelampung dan membiarkan J tenggelam dalam kolam renang.

Setelah itu YU kembali menggendong J, kemudian menceburkannya lagi ke kolam renang.

Pihak aparteman pun meminta kepada YU agar tidak melakukan hal tersebut.

Akibat perbuatan pelaku, bayi itu mulai membiru dan kejang-kejang.

Meski demikian tidak ada satupun penghuni apartemen berani mencoba menyelamatkan bayi tersebut.

Warga sudah banyak yang mengetahui bahwa YU dalam keadaan depresi.

Pelaku mengalami depresi lantaran pria warga negara asing (WNA) enggan bertanggung jawab atas bayi tersebut.

Warga pun melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

Akhirnya polisi segera datang dan meminta bantuan Suku Dinas Sosial Jakarta Barat untuk mengevakuasi YU ke rumah sakit.

Setelah diperiksa polisi, YU dan bayinya tinggal di unit yang tidak layak huni.

Mereka hidup tanpa listrik dan air. Selain itu, YU tidak memiliki pekerjaan dan tidak ada uang untuk membeli susu anak.

"Selama ini makan dan minum J disupport dari donatur," jelas Antonius.

Antonius mengatakan, berdasarkan keterangan warga, bayi J juga kerap ditinggal sendirian di dalam unit apartemen.

YU pernah mengatakan kepada warga sekitar bahwa bayinya tidak akan ke mana-mana meskipun ditinggal sendiri dalam apartemen.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang wanita dievakuasi oleh petugas P3S Sudin Sosial Jakarta Barat karena diduga mengalami gangguan jiwa.

Wanita yang tinggal di Apartemen Green Park View, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat itu diduga hendak menganiayaan anaknya yang masih bayi.

Kabar penganiayaan itu diunggah dalam instagram Sudis_Sosial_Jakbar Rabu (19/8/2020).

Kasudin Sosial Mursidin mengatakan, petugas melakukan evakuasi terhadap perempuan tersebut, Rabu (19/8/2020) sore.

Sebelumnya, dia mendapat laporan dari Lurah Duri Kosambi terkait dugaan seorang perempuan yang menganiaya bayi.

"Jadi awalnya warga sekitar apartemen lapor ke pengelola. Kemudian pengelola lapor ke lurah dan lurah meminta kami evakuasi," ujar Mursidin dikonfirmasi Rabu malam.

Mursidin mengatakan bahwa ibu tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Sementara bayinya dievakuasi ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 Kedoya.

Mursidin tidak dapat menjelaskan kronologi lebih lanjut tentang peristiwa tersebut.

Pihaknya hanya evakuasi ibu dan bayi tersebut untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

(Kompas.com/Kontributor Takengon/Iwan Bahagia/DIK/JHS/Wartakotalive.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi: Bayi Itu Dikubur dalam Keadaan Masih Menangis"

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bocah 10 Tahun Laporkan Ibunya ke Polisi, Adiknya Baru Lahir Dikubur Hidup-hidup, Tetangga Histeris, 

Editor: Panji Baskhara

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved