Berita Viral
Viral Detik-detik Jenazah Bocah Pasien Corona di RSUD Jambi Dijemput Paksa Pakai Motor
"Kok tiba-tiba begitu masuk di bilang dikuburkan secara Covid-19, belum ada hasil (swab), baru pagi ini menuju swab, kenapa dari tadi malam belum..."
Sebenarnya apa yang membuat keluarga bersikeras penyebab meninggal bukan Covid-19? Abdul Sidik akhirnya membeberkan semuanya.
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Peristiwa jenazah pasien Covid-19 dijemput paksa oleh keluarga di RSUD Raden Mattaher Jambi terjadi Selasa (1/9/2020).
Video jenazah pasien dijemput paksa itu viral di media sosial netizen Jambi.

Jenazah pasien corona berinisial IL (6) itu dijemput menggunakan sepeda motor.
• Kronologi Jenazah Pasien Covid-19 di RSUD Raden Mattaher Jambi Dijemput Paksa
• 32 Daerah Zona Merah Covid-19, Tercatat sudah 6 Bulan Pandemi di Inonesia
• Jenazah Bocah Pasien Corona di RSUD Raden Mattaher Jambi Dijemput Paksa Keluarga Pakai Motor
Peristiwa penjemputan paksa jenazah oleh pihak keluarga, terjadi di kamar mayat RSUD Raden Mattaher Jambi.
Pasalnya pihak keluarga IL yang warga RT 13 Kelurahan Rawasari keberatan jika jenazah akan dimakamkan dengan protokol Covid-19.
Menurut mereka, pasien meninggal dunia bukan karena Covid-19.
"Sudah tadi malam hasilnya tidak karuan. Itu tuh mayat bukannya batang pisang," ujar Abdul Sidik, keluarga almarhum.
Apa sebab keluarga bersikeras penyebabnya bukan Covid-19?
Abdul Sidik membeberkan bahwa jenazah sudah sejak tahun 2016 lalu mengalami sakit sejenis tumor di bagian kepala.
Pihak keluarga menganggap IL meninggal bukan karena Corona Virus Disease (Covid-19).
"Kok tiba-tiba begitu masuk di bilang dikuburkan secara Covid-19, belum ada hasil (swab), baru pagi ini menuju swab, kenapa dari tadi malam belum selesai-selesai," jelasnya.
Keluarga menunggu sejak pukul 10 malam
Menurut Sidik pihak keluarga sudah menunggu sejak tadi malam sekitar pukul 22.00 WIB sampai dengan sekitar 10.00 pagi ini.
• Video Detik-detik Seorang Pria Menangis Galau di Pinggir Sungai, Mendadak Nyanyi Saat Ditolong TNI
• Mendadak Jadi Trending, Judul Game Pokemon Masters EX Jadi Perbincangan karena Tagar Ini
"Tadi ngomong setengah sepuluh, oke. Tiba-tiba pihak rumah sakit mengatakan minta waktu 1 jam dengan alasan tidak bisa dibaca sementara mayat ditelantarkan, kena pas sudah diplastik," jelasnya.
Hasil rapid test reaktif
Sementara itu, pihak RSUD Raden Mattaher Jambi melalui Wakil Direktur Pelayanan dr Dewi Lestari akhirnya menemui pihak keluarga serta menyampaikan memang bahwa hasil rapid test jenazah itu menunjukkan reaktif.
"Kalau rapidnya positif, tentu kita berlaku kan protap Covid-19. Kita ini sebenarnya untuk menjaga-jaga, saya sudah koordinasi dengan gugus tugas. Insya Allah kalaupun hasilnya negatif aman kita semua, nah takutnya hasil swabnya positif," terangnya.
Kemudian terkait dengan protes pihak keluarga lambannya hasil pemeriksaan swab, dia menjawab karena prosedur.
"Karena kan untuk pemeriksaan itu ada prosedurnya dan terkait alat, jadi 1 jam lagi," ujarnya ketika berdikusi dengan pihak keluarga jenazah yang tampak dihadiri oleh pihak kepolisian.
Lebih lanjut dr Dewi pun meminta agar dibuat surat pernyataan secara tertulis dari keluarga.
"Pernyataan dari pihak keluarga bahwa memang memaksa untuk membawa jenazah, kalau dari gugus saya sudah koordinasi. Kalau dari rumah sakit tetap menunggu hasil swab. Tetapi keluarga punya pertimbangan," tambahnya.
• Anak SD Dicabuli 10 Kali, Warga Takut Lapor ke Polisi karena Pekerjaan Pelaku, Kronologi Kejadian
Dewi pun mengakui memang pasien meninggal sudah tadi malam namun untuk pengambilan spesimen menuju swab baru pagi ini.
"Rapid-nya positif makanya kita berlakukan dengan protap Covid-19," pungkasnya.
Sempat tertahan beberapa jam
Pihak RSUD Raden Mattaher Jambi sempat menahan Jenazah pasien inisial IL (6).
Seharusnya, jenazah warga Kelurahan Rawasari itu dikebumikan dengan protokol kesehatan Covid-19 ( jenazah pasien dijemput paksa ).
Hal itu dilakukan karena hasil rapid test almarhum reaktif dan menunggu hasil uji swab.
Namun pihak keluarga dari IL merasa keberatan bahwa jenazah akan dimakamkan dengan protap Covid-19 sehingga dijemput dan dibawa keluarga langsung ke rumah duka dan disertai surat pernyataan.
Belum lama jenazah dibawa pulang oleh pihak keluarga ke rumah duka ternyata hasil swab IL yang sempat menunggu sekitar 1,5 jam sudah keluar dan dinyatakan negatif.
"Iya hasil swab (jenazah) negatif," ujar Direktur RSUD Raden Mattaher dr Fery Kusnadi.
Wadir Pelayanan RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi dr Dewi Lestari juga mengatakan hal yang senada.
"Iya, negatif. Alhamdulillah, sebenarnya itu saja yang kita khawatirkan kalau hasil positif," jelasnya. (Zulkifli/ tribunjambi.com)
• Hanya Butuh Waktu 3 Menit, Kopassus Berhasil Lumpuhkan Teroris Di Bandara Thailand
• Sosok Kopassus Ini Pernah Buat Mantan Sniper SAS Terkejut, Pernah Jadi Sasaran Bidik Snipernya
• Jenderal TNI Asal Jambi Digembleng Kopassus, Jadi Panglima ABRI dan Menteri Pertahanan
• Ngeri, Misi 130 Hari Kopassus dan Kostrad Tahun 1996, Penyanderaan Mapenduma Berakhir