Sebelum Melakukan Aksi Bunuh Diri,Tri Nugraha Sempat Berkomunikasi Dengan Sepupu
Malam itu rencananya, Tri Nugraha yang telah berstatus tersangka akan dipindahkan ke Lapas Gerobokan.
TRIBUNJAMBI.COM - Mantan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Denpasar, Tri Nugraha (53) diduga melakukan percobaan bunuh diri di toilet Kejati Bali, pada Senin malam.
Tri Nugraha diduga bunuh diri setelah diperiksa Kejati terkait kasus dugaan gratifikasi.
Namun nahas, sebelum resmi ditahan, Tri Nugraha malah melakukan aksi nekat yakni diduga bunuh diri dengan senjata api di dalam toilet hingga tewas sekira pada pukul 19.40 WITA.
Dikutip dari TribunBali.com, Tri Nugraha ditemukan berlumuran darah di toilet pasca letusan senjata api terdengar.
Sedianya Tri Nugraha akan dilakukan penahanan oleh jaksa perkara dugaan gratifikasi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), dimana Tri Nugraha sudah ditetapkan statusnya sebagai tersangka
Dengan meninggalnya tersangka, maka kasus dugaan gratifikasi ini ditutup.
Kabar meninggal dunianya Tri Nugraha membuat keluarga terkejut.
Pun dengan sang adik sepupu Eks Kepala BPN Denpasar, Mariza Icha yang turut mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi Bali, Senin (31/8/2020) malam.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunBali.com, Mariza Icha mengaku tak menyangka Tri Nugraha akan meninggal dunia secepat ini.
Ditemani angota Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan (FKPPI) Provinsi Bali, Mariza Icha pun membeberkan komunikasi terakhirnya engan Tri Nugraha.
Terungkap isi chat eks Kepala BPN Denpasar kepada sang sepupu sebelum tewas diduga akibat bunuh diri, Senin (31/8/2020).
Diakui Mariza, ia masih sempat berkomunikasi dengan Tri Nugraha pada tiga pekan lalu melalui chat.
Kepada Mariza, Tri Nugraha tak pernah bercerita tentang dirinya yang akan ditahan.
Sempat Mariza menanyakan tentang kasus yang menimpa Tri Nugraha, namun kala itu, Tri Nugraha hanya meminta doa saja.
"Tidak pernah cerita. Komunikasi baik-baik saja, beliau hanya minta doa saja," kata Mariza
Dimata Mariza Icha, Tri Nugraha orang yang dermawan alias bares.
"Pak Tri, orang baik, kata orang bali bares, orangnya baik, familiar, asih, konteks seperti ini sangat menyayangkan sekali," ucap Mariza.

Kronologi
Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Bali, Asep Maryono mengungkapkan kronologi awal insiden bunuh diri eks Kepala BPN.
Awalnya Tri Nugraha diperiksa Kejati Bali sejak pukul 10.00 Wita.
Saat itu Tri Nugraha datang dengan membawa sebuah tas kecil. Sebelum diperiksa, petugas memintanya untuk menyimpan tas yang dibawanya di loker.
"Jadi semua itu tersimpan. Pertama jam 10.00 Wita dan kunci loker itu dibawa yang bersangkutan, termasuk barang-barang penasehat hukum disimpan di loker. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka," kataya dikutip dari Antara.
Setelah jam makan siang, pemeriksaan kepada Tri Nugraha sempat terhenti karena tersangka minta izin makan dan shalat.
Namun, hingga pukul 15.00 Wita, Tri Nugraha belum juga kembali ke Kejati dan tidak bisa dihubungi.
Kemudian, Kejati Bali melacaknya dan menemukan Tri Nugraha tengah berada di rumahnya di Gunung Talang, Denpasar.
Tri Nugraha kemudian dijemput dan dibawa kembali ke Kejati untuk dilanjutkan pemeriksaan hingga pukul 19.00 Wita.
Setelah pemeriksaan, Tri Nugraha rencananya akan ditahan ke Lapas Kerobokan.
Sebelum turun ke lantai I, kepada petugas, Tri Nugraha izin ke toilet. Namun, tak lama kemudian terdengar suara ledakan.
"Posisinya saat itu dalam toilet karena alasannya dia mau ke toilet. Terdengar letusan, kami buka pintunya dan saat itu tidak terkunci," ujarnya.
Mendengar itu, petugas yang mengawalnya langsung masuk ke toliet dan menemukannya sudah terkapar.
Mengetahui Tri Nugraha bunuh bunuh diri, petugas langsung membawanya ke mobil tahanan menuju Rumah Sakit Bros.

Keluarga Minta Eks BPN Denpasar Diautopsi
Pihak keluarga almarhum Tri Nugraha memutuskan untuk melakukan autopsi, Senin (31/8/2020) malam.
Jenazah yang sebelumnya berada di Bross Hospital, pada pukul 23.20 Wita menggunakan ambulance berwarna biru di pindahkan ke RSUP Sanglah.
"Seizin dari keluarga memutuskan melakukan autopsi. Untuk melengkapi pemutihan. Karena keluarga dan semuanya masih merasa janggal dengan kematian almarhum," jelas Muhammad Ustaf, Wakil Ketua FKKPI Provinsi Bali.
Muhammad Ustaf mengatakan pendamping hukum almarhum Tri Nugraha telah melaporkan kejanggalan kematian Tri Nugraha ke kepolisian.
"Mudah-mudahan ada kabar yang sebenarnya," harapnya.
Secara pribadi, Muhammad Ustaf menceritakan almarhum Tri Nugraha dikenal sebagai pribadi yang sangat taat beribadah.
• Ini yang Terjadi Jika Tidak Ada Sosial Media Ditenggah-tenggah Kehidupan Manusia
• Beragam Promo Spesial Terbaru Savetember Dari Odua Weston Jambi
• Teka-teki Harga TBS Kelapa Sawit Naik, Tapi Petani Tanjabtim Malah Melongo
"Saya kenal beliau hampir 15 tahun. Saya merasa kehilangan beliau. Seluruh anggota organisasi ya kaget. Tidak bisa apa-apa. Terlalu banyak kenangan. Beliau sangat peduli dengan keluarga besar. Kepedulian terhadap kawan yang tidak mampu itu besar sekali," ujarnya.
Sumber : tribunnewsbogor.com , https://bogor.tribunnews.com/2020/09/01/jadi-tersangka-eks-kepala-bpn-denpasar-bunuh-diri-di-toilet-ternyata-sempat-chat-sepupu-minta-ini?page=all.