Hanya Butuh Waktu 3 Menit, Kopassus Berhasil Lumpuhkan Teroris Di Bandara Thailand
Kisah berawal saat pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 206, DC-9 Woyla dari Jakarta tujuan Medan dibajak dan dibawa ke Thailand pada 1981 silam.
Tanggal 29 Maret, 35 anggota Kopassandha meninggalkan Indonesia dalam sebuah DC-10 yang disewa.
Tujuan mereka adalah ke Bandara Don Muang di Thailand.
Pasukan ini mengemban misi khusus untuk melumpuhkan para teroris yang menyandera 36 penumpang pesawat DC-9 Woyla.
Para anggota pasukan elite TNI ini hanya mengenakan pakaian sipil.
Tujuan penggunaan pesawat DC-10 dikarenakan terdapat kemungkinan bahwa para pelaku akan menerbangkan pesawat tersebut sampai ke Libya.
Sampai di Thailand Persiapan pun dilakukan.
Latihan terakhir telah usai ketua tim Operasi LetkolSintong Panjaitan sempat "menipu" anak buahnya sebelum operasi digelar.
Berpura-pura operasi gagal, Sintong meminta semua anak buahnya tidur.
Ini semata-mata dilakukannya agar anak buahnya cukup istirahat dan segar saat melakukan operasi berbahaya ini.
Dan waktunya pun tiba, tengah malam seluruh pasukan dibangunkan, sekitar Pukul 02.30 tanggal 31 Maret, prajurit bersenjata mendekati pesawat.
Berpakaian loreng dan mengenakan baret merah kebanggaan Kopassus, mereka telah siap tempur.
Sebagian pasukan menyandang senapan serbu H&K MP5 SD-2 kaliber 9 mm para tentara Kopassus ini siap menyergap para teroris.
Para pelaku penyanderaan telah teridentifikasi, ada 6 orang.
Belakangan identitas mereka diketahui yakni Abdullah Mulyono, Wendy Mohammad Zein, Zulfikar, Mahrizal dan Abu Sofyan. Kelimanya tewas ditembak mati saat operasi.
Tim pun telah dibagi, ada tim merah, tim biru dan tim hijau.