Rasakan Nikmat Kopi dan Nyamannya Nuansa Tradisional di Cafe Pojok Kopi Dusun di Desa Muarojambi

Rasakan Nikmat Kopi dan Nyamannya Nuansa Tradisional di Cafe Pojok Kopi Dusun di Desa Muarojambi

Editor: Deni Satria Budi
Tribunjambi.com
Suasana tradisional di Cafe Pojok Kopi Dusun di Desa Muarojambi 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - BERJARAK sekira 500 meter dari kawasan percandian Muarojambi, kafe ini diberi nama Pojok Kopi Dusun.

Salah satu tempat untuk menikmati kopi yang menerapkan konsep tradisional di Desa Muarojambi.

Ada enam rumah panggung dari kulit kayu (Kukup) dan kursi kayu di bawahnya yang disediakan bagi para pengunjung. Meski tidak terlalu luas, tampak sederhana, namun tempat ini sangat nyaman.

Pengelola Pojok Kopi Dusun, Subrata mengatakan, rumah panggung ini sengaja dibuat karena dahulu bentuk rumah pangging tersebut merupakan ciri khas rumah masyarakat di Desa Muarajambi.

Cafe Kopi Koe, Tempat Santai di Pinggir Laut Kuala Tungkal Bisa Sambil Nonton Live Musik

Nikmatnya Kopi Tebu yang Bikin Betah Berlama-Lama di Kawasan Percandian Muaro Jambi

"Orangtua dahulu, menyebutnya dengan nama pondok. Di bawah pondok tempat ngopi, di dalam pondok tempat istirahat dan di bagian belakang tempat masak. Konsep inilah yang saya hidupkan kembali," bebernya, Jumat (28/8/2020).

Pria yang akrab disapa Brata ini menuturkan bahwa konsep bangunan tradisional tersebut didukung pula dengan menu makanan, minuman yang unik dan khas yang ada di Pojok Kopi Dusun.

Karyawan di Pondok Pojok Kopi Dusun meracik kopi
Karyawan di Pondok Pojok Kopi Dusun meracik kopi (Tribunjambi.com)

"Pengunjung bisa memesan aneka minuman hangat di antaranya kopi susu gulo aren, kopi hitam gulo aren, kopi tanpa gulo, teh susu gulo aren dan teh gulo aren. Minuman ini juga bisa dibuat dingin. Sedangkan makanannya ada gorengan pisang, tahu goreng isi, ubi goreng,tempe goreng, sate dusun dan tekwan dusun,” terang pria yang juga berprofesi sebagai pemandu wisata ini.

Menurut Brata, pengunjung bisa melihat proses pembuatan minuman dan makanan tradisional di tempatnya.

"Proses pembuatan makanan dan minuman dilakukan dengan alat tradisional, menggunakan tungku api dan kayu bakar, cerek, lalu disajikan dalam wadah tradisional," jelasnya. (Tribunjambi.com/Wira)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved