Berita Muarojambi
Nikmatnya Kopi Tebu yang Bikin Betah Berlama-Lama di Kawasan Percandian Muaro Jambi
Kedai ini memang baru dibuka, namun mulai ramai diperbincangkan. Menu kopi dusun seperti Kopi Tuak dan Kopi Tebu serta Teh Madu
Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/dedi nurdin
Menu kopi dusun seperti Kopi Tuak dan Kopi Tebu serta Teh Madu mungkin cukup sulit ditemukan di Kota Jambi, alasan ini lah yang membuat kami tertarik untuk datang ke sana.
Lokasinya berada di Jalan Candi Kembar Batu, Rt 06 Desa Muara Jambi, Kabupaten Muaro Jambi. Kedai ini berada tak jauh dari kawasan Candi Muaro Jambi.
Kopi Tebu yang Bikin Betah Berlama-Lama di Kawasan Percandian Muaro Jambi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Aroma khas kopi robusta menyeruak dari secangkir kopi yang baru saja tiba di meja kami, cangkir itu terhidang satu persatu di atas meja yang terbuat dari potongan kayu selebar 30cm.
Rudi, salah seorang rekan yang tak sabar kemudian mengangkat cangkir kopi yang masih panas itu, ia mendekatkan ke hidungnya sembari menggerakkan cangkir untuk menghirup aromanya.
Karena tak sabar ia kemudian menyeruputnya secara perlahan, sesaat kemudian ia tertegun sambil menggerakkan bibirnya meresapi cairan yang baru saja melalui lidah dan tenggorokannya lantas menatap tribun.
"Rasanya unik, pahitnya terasa paduan air tebunya juga terasa. Enak ini kalau menurut ku," kata Rudi memberi komentar. Hari itu Sabtu (8/8/2020) sore pertama kali kami mencicipi menu kopi tebu.
Kami memesan empat kopi tebu dan secangkir teh madu yang menjadi menu spesial di Kedai Menapo.
• UPDATE 17 Agustus 2020, Lengkap Riwayat Pasien Baru Corona di Jambi, Cetak Rekor! Bertambah 20
• HUT RI ke 75, Warga di Kota Jambi Gelar Lomba di Atas Kali, Gebuk Bantal Paling Ditunggu
• Download Lagu MP3 Gombloh Kebyar-kebyar, Lengkap Lirik Lagu, Chord Gitar dan Video Klip
Kedai ini memang baru dibuka, namun mulai ramai diperbincangkan.Menu kopi dusun seperti Kopi Tuak dan Kopi Tebu serta Teh Madu mungkin cukup sulit ditemukan di Kota Jambi, alasan ini lah yang membuat kami tertari untuk datang ke sana.
Lokasinya berada di Jalan Candi Kembar Batu, Rt 06 Desa Muara Jambi, Kabupaten Muaro Jambi. Kedai ini berada tak jauh dari kawasan Candi Muaro Jambi.
Jika sedang berkunjung ke Candi Muaro Jambi, warga bisa berjalan kaki menuju kedai ini. Sembari menikmati nuansa pedesaan dengan panorama rumah panggung khas melayu yang penuh dengan ukiran-ukiran klasik.
Sebagian pengunjung juga kerap menyewa sepeda berkeliling Candi Muaro Jambi dan Desa Wisata Muara Jambi.
Jika dari Kota Jambi, lokasi ini berjarak sekitar 35 Kilometer.
Sore itu, beberapa meja yang tersedia tampak cukup ramai.
Suasana alam terbuka dengan berpayung rindang pohon bungur dan tiupan sepoi angin diantara terik matahari kian membawa keteduhan.

Pajangan topeng labu yang sarat dengan makna dan orang-orangan sawah dari jerami kian menambah nuansa pedesaan.
Tak heran jika serombongan gadi-gadis yang berada tak jauh dari meja tempat tribun duduk berkali-kali menyodorkan kamera smartphone-nya kepada bartender kedai di sana hanya untuk mendapat konten foto untuk Instagram dan media sosialnya.
Sekumpulan peralatan musik juga tersedia dari paggung sederhana yang berada di sana. Namun, sore itu para pemain musiknya sedang libur.
Jika hari-hari libur pengunjung juga bisa menikmati live musik.
Abdul Haviz, salah seorang penggagas Kedai Menapo mengisahkan.
Menu kopi tebu merupakan kreasi baru dari komunitas Rumah Menapo.
Berawal dari situasi pandemi yang mengakibatkan kawasan wisata cagar budaya itu ikut terdampak.
Setidaknya enam bulan kawasan percandian Muaro Jambi ditutup untuk umum akibat pandemi Covid 19.
Kebanyakan warga yang bekerja menjajakan jasa pun ikut terdampak.
Bahkan sejumlah anggota perkumpulan Rumah Menapo pun ikut terdampak.
Banyak anggota komunitas yang bekerja sebagai Tour Guide terpaksa menganggur.
Termasuk para penjaja makanan ikut mengeluh karena tak ada lagi penghasilan.
Berawal dari keluhan sejumlah penjaja es tebu, komunitas ini kemudian mencoba meracik tebu untuk diolah menjadi Kopi.
Hasilnya ternyata tak mengecewakan, komunitas ini kemudian menjadikannya sebagai salah satu menu khas di kedai Menapo.
Layaknya Kopi Tuak khas masyarakat yang tinggal di sekitaran kawasan Candi Muaro Jambi. Sajian kopi tebu ini kemudian mendapat respon baik dari penggemar kopi.
"Awalnya banyak pedagang es tebu mengeluh karena tidak ada pengunjung, mereka jualan tapi sepi pembeli karena kunjungan ditutup. Salah seorang kawan kemudian coba meraciknya degan kopi," katanya.
Dari kreasi kopi tebu ini lah, para petani di Desa Muaro Jambi kini mulai mendapat pemasukan.
"Untuk tebunya yang kami gunakan tebu yang ditanam masyarakat di sini, jadi mereka juga bisa mendapatkan manfaat dari hasil tanamannya itu," kata pria yang akrab juga disapa Ahok ini.
Di kedai Menapo, selain menawarkan menu kopi khas ada juga panganan lain seperti kentang dan menu makanan tradisional yang bisa menemani waktu berlama-lama di sana.
Harganya juga cukup terjangkau, untuk satu menu kopi pengunjung cukup merogoh kocek Rp10 hingga 15 ribu saja. Harga ini juga cukup terjangkau bagi kalangan pelajar.
Meski ditengah pandemi, para bartender di kedai ini juga selalu mengingatkan pengunjung mematuhi protoko kesehatan dengan mencuci tangan di tempat yang disediakan dan duduk menjaga jarak.
Para pelayan di Kedai ini juga selalu siap jika ada pengunjung yang igin berdiskusi untuk mengetahui lebih jauh tentang desa wisata Muara Jambi dan Candi Muaro Jambi yang kini menjadi ikon.
"Kami juga selalu menyosialisasikan bagi pengunjung tentang pentingnya merawat peninggalan cagar budaya ini?," kata Ahok.
Sejak dibuka pada awal Agustus 2020 lalu, Kedai Menapo cukup ramai dikunjungi.
Terutama remaja maupun wisatawan yang sedang berada di Candi Muaro Jambi.
"Kadang orang habis dari candi jalan kaki atau naik sepeda keliling dusun nyari kedai ini."
"Memang sengaja tidak kami pasang merek, supaya yang mau berkunjung ke sini mampir bertanya ke warga hitung-hitung keliling dusun lah," kata Ahok. (Dedy Nurdin)
Berita Terkait