Pasien Corona Tanjabbar Meninggal
Dewan Soroti Kinerja Satgas Covid-19 Tanjabbar yang Dianggap Tidak Jelas
Sorotan tersebut terkait dengan tidak adanya tim petugas penimbun pemakaman terhadap satu orang pasien positif rapid test yang meninggal dunia.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Kinerja Satgas Covid-19 Tanjabbar dipertanyakan oleh sejumlah pihak.
Sorotan tersebut terkait dengan tidak adanya tim petugas penimbun pemakaman terhadap satu orang pasien positif rapid test yang meninggal dunia.
Suprayogi Syaiful, Anggota DPRD Kabupaten Tanjabbar bahkan menyebutkan bahwa Satgas Covid-19 gagal dalam penangganan Covid-19 di Tanjabbar.
• BST Gelombang Kedua Kabupaten Tanjabtim Cair, Besarannya Berkurang jadi Rp300 Ribu per Bulan
• VIDEO Anak yang Memiliki Berat Badan Berlebih Berisiko Alami Mikropenis
• Masih Terbuka Peluang, 2.800 UMKM di Batanghari Terdata Sebagai Calon Penerima BLT
Bahkan Yogi menganggap bahwa Satgas Covid-19 melakukan pembohongan publik soal kesiapan petugas.
"Disampaikan ke Publik melalui media bahwa Satgas Pemkab sudah siap, peralatan termasuk peti jenazah dan petugas penggali dan pengubur. Tapi kita lihat faktanya hari ini, tidak ada petugas, bahkan infonya sampai nunggu dua jam baru di makamkan," sebut Yogi, Minggu (30/8/2020).
"Artinya selama ini teman-teman di Satgas Pemkab selalu menyampaikan kebohongan-kebohongan terus di publik. Ini buktinya, dalam petugas makam mereka tidak punya SDM, artinya ini kan yang disampaikan kebanyakan bohong," tegasnya
Bahkan, secara tegas Yogi menyebutkan bahwa apa yang dikerjakan oleh Satgas Covid-19 ini tidak jelas. Dengan adanya kejadian ini, Yogi meminta kinerja dari semua sektor yang ada di dalam Satgas Covid-19 perlu di evaluasi.
"Sampai adanya kejadian ini sudah jelas bahwa kinerja Satgas Covid-19 ini tidak jelas lah. Ketua satgas ini juga sudah tidak fokus untuk melakukan penangganan. Ini petugas kan di anggarkan, petugas mana yang mereka anggarkan? Ini yang perlu dijelaskan," kata Yogi
Disisi lain, kata Yogi soal ketidaksiapan adanya penangganan pasien yang meninggal baik karena Rapid Tes atau Hasil Sweb yang positif. Ini sudah menampakkan satu diantara kinerja Satgas Covid-19 yang tidak jelas. Termasuk dalam hal ini Yogi menyinggung soal bantuan sosial.
"Ini bantuan sosial juga, sampai saat ini masih ada masyarakat yang benar-benar membutuhkan tapi tidak tersalurkan. Soal petugas aja mereka tidak jelas, bagaimana dengan data bansos? Ini masih jadi perhatian semua, tepat sasaran tidak bansos itu," pungkas Yogi.