Ini Sosok 8 WNI yang Turut Andil Dalam Penemuan Cadangan Gas Terbesar Dunia
Berlayar pada 29 Mei yang lalu dari Istanbul, delapan Putera Indonesia yang bekerja di Kapal Pengebor Minyak Turki, Fatih, turut terlibat dalam penemu
TRIBUNJAMBI – Dalam penemuan cadangan gas terbesar dunia di laut hitam atau tepatnya di Turki, Ada delapan warga negara Indonesia (WNI) turut andil
Penemuan ini menjadi sorotan dunia dalam beberapa hari terakhir.
Berlayar pada 29 Mei yang lalu dari Istanbul, delapan Putera Indonesia yang bekerja di Kapal Pengebor Minyak Turki, Fatih, turut terlibat dalam penemuan cadangan energi terbesar dalam sejarah Turki.
• Meski Sudah Cukup, Al Haris Masih Incar Satu Partai Lagi
• Hotman Paris Bangkrut? Kabar Menyedihkan Pengacara Kondang Jual 100 Apartemen, Blak-blakan ke Nyai
• 12 Manfaat Daun Kelor yang Jarang Diketahui, Daya Ingat Membaik, Untuk Jantung, Kanker, Kolesterol
“Tak banyak yang berpengalaman di bidang wireline drilling, itulah kenapa kami dipekerjakan di sini dan melatıh tenaga lokal,” ungkap alumni Teknik Fisika ITB tersebut lewat keterangan KJRI.
Beni mengungkapkan wireline drilling atau teknik pengeboran ultra-dalam merupakan teknik yang efisien dalam ekstraksi dari massa batuan dan penemuan migas.
Kapal Pengebor Fatih merupakan kapal pengebor nasional Turki yang juga mempekerjakan tenaga ahli dari berbagai negara sahabat, salah satunya Indonesia.
Sebesar 320 miliar meter kubik cadangan gas alam ditemukan di sumur Tuna-1 sekitar 100 mil laut di pantai utara Turki di Laut Hitam.
Cadangan gas alam di sumur Tuna-1 yang kemudian diberi nama Ladang Gas Sakarya sesuai nama Provinsi Turki di dekat lokasi penemuan tersebut diharapkan dapat beroperasi dan siap digunakan untuk kebutuhan publik di tahun 2023, bersamaan dengan hari jadi Republik Turki ke-100.
Penemuan tersebut diumumkan langsung oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada 21 Agustus 2020.
Temuan itu dianggap sebagai salah satu capaian di tengah upaya Turki mengurangi ketergantungan energi dari negara lain dan nantinya menjadi salah satu eksportir energi di dunia.
Tidak lupa, Presiden Erdogan memberikan selamat bagi para pejabat dan pekerja yang telah membantu tercapainya penemuan bersejarah ini.
Diantaranya Randyka Komala (33), Master of Science University of Abredeen; Bahriansyah Hutabarat (41), Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Balikpapan; Rifani Hakim (43), STM Negeri Balikpapan; Dian Suluh Priambodo (33), D3 Teknik Instrumentasi dan Elektronika MIgas STT Migas Balikpapan; Hardiyan (42), D3 Politeknik Manufaktur ITB Bandung; Indra Ari Wibowo (30), S1 Teknik Industri Mercubuana.
Ada pula Ravi Mudiatmoko (42), Politeknik Elektronika ITS Surabaya yang merupakan tenaga ahli pengeboran Indonesia yang bekerja di Turkiye Petrolery Offshore Technology Center, anak perusahaan Turkiye Petroleri, perusahaan minyak pertama dan pemain penting dalam perekonomian Turki.
“Kontribusi 8 Pemuda Indonesia ini tentunya patut diapresiasi dan menjadi contoh bagi anak muda Indonesia untuk terus berprestasi dan menuntut ilmu setinggi-tingginya,” ungkap Konsul Jenderal RI Istanbul Imam As’ari.
Konjen As’ari juga menambahkan bahwa sudah menjadi komitmen KJRI Istanbul untuk mendorong peningkatan jumlah tenaga kerja sektor formal dan skilled worker Indonesia di Turki.