Pesawat Mata-mata AS Dituding Terbang di Zona Latihan Tempur China Utara, Benarkah?
Sebuah pesawat mata-mata milik Amerika Serikat dituding terbang di zona larangan terbang di Distrik Militer Utara China.
Kekuatannya akan melonjak lebih dari 30.000 tentara. Namun, kekuatan ini masih jauh dari Korps Marinir AS, yang memiliki sekitar 186.000 prajurit.
Latihan amfibi di Hainan dilakukan di tengah kehadiran militer AS yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.
Sputnik melaporkan sebuah lembaga pemikir China mencatat 67 penerbangan intelijen AS melalui Laut China Selatan pada Juli saja.
Penasihat Negara China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan kepada Kantor Berita Xinhua dalam wawancara 5 Agustus, pada paruh pertama tahun ini saja , AS mengirim pesawat militer ke sana lebih dari 2.000 kali.
Kapal induk AS juga muncul dan menggelar latihan selama berminggu-minggu di Laut China Selatan. Kapal induk USS Ronald Reagan terlihat di Laut China Timur.
Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, Alex Azar juga terbang ke Taiwan Minggu lalu. Ia menjadi pejabat tertinggi AS yang dating ke pulau itu sejak AS memutuskan hubungan formal pada 1979.
Itu menjadikannya perjalanan yang sangat provokatif. Sebab AS mengakui Republik Rakyat. Tiongkok sebagai satu-satunya perwakilan sah rakyat Tiongkok.
Sebaliknya Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi pemberontak. Taiwan secara berani juga menantang China lewat cara mengusir beberapa pesawat China yang melintasi garis median di Selat Taiwan.
Meskipun bagian timur selat tersebut secara teknis tidak dimiliki Taiwan, Taipei tetap menganggapnya sebagai wilayah udaranya.(Tribunnews.com/ Sputniknews.com/xna)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul AS Terbangkan Pesawat Mata-mata U-2 ke Zona Latihan Tempur di China Utara, https://jogja.tribunnews.com/2020/08/25/as-terbangkan-pesawat-mata-mata-u-2-ke-zona-latihan-tempur-di-china-utara?page=all.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/07072020_pesawat-tempur.jpg)