Pesawat Mata-mata AS Dituding Terbang di Zona Latihan Tempur China Utara, Benarkah?

Sebuah pesawat mata-mata milik Amerika Serikat dituding terbang di zona larangan terbang di Distrik Militer Utara China.

Editor: Heri Prihartono
U.S. Marine Corps photo by Sgt. Audrey M. C. Rampton
Pesawat tempur AS di Laut China Selatan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah pesawat mata-mata milik Amerika Serikat dituding terbang di zona larangan terbang di Distrik Militer Utara China.

Pemerintah China pun sudah mengajukan protes terkait penerbangan pesawat mata-mata U-2 AS tersebut.

"Hari ini, sebuah pesawat pengintai AS U-2 memasuki zona larangan terbang di wilayah komando tempur utara Tentara Pembebasan Rakyat China, tempat amunisi hidup ditembakkan," tulis Kemenhan China dalam siaran persnya.

Lionel Messi Tinggalkan Barcelona, Ini Bocoran Klub Kaya yang Sanggup Meminangnya!

Kementerian Pertahanan China mencatat tindakan AS dapat dengan mudah menyebabkan kesalahpahaman dan bahkan insiden di laut atau di udara.

"Ini murni provokasi. Pihak China sedang memprotes ke pihak AS. China menuntut agar AS segera menghentikan tindakan provokatif ini dan mengambil langkah praktis untuk melindungi perdamaian dan stabilitas di kawasan," kata pihak Kemenhan.

Awal bulan ini, China melakukan dua latihan di Provinsi Hainan. Latihan itu dilakukan di tengah kehadiran militer AS yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.

Isu Tak Sedap Hampiri Rumah Tangga Rizky D Academy dan Nadya Mustika, Ada Apa Sebenarnya?

Sebuah lembaga pemikir China telah mencatat 67 penerbangan intelijen AS melalui Laut China Selatan pada Juli saja.

Penasihat Negara China serta Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan kepada Kantor Berita Xinhua dalam wawancara 5 Agustus, paruh pertama tahun ini saja, AS mengirim pesawat militer lebih dari 2.000 kali.

Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) baru-baru ini melakukan serangan pantai di Laut China Selatan. Beberapa media anti-Beijing telah meningkatkan kewaspadaan atas dugaan geladi bersih merebut Kepulauan Pratas Taiwan.

Tapi tidak ada indikasi latihan militer tersebut memiliki tujuan seperti dituduhkan. Menurut laporan Minggu oleh Global Times, PLA berada di tengah-tengah permainan perang ekstensif di China selatan.

UPDATE! Kasus Djoko Tjandra, Dua Jenderal dan Pengusaha Tommy Sumardi Diperiksa 12 Jam

Mereka kemudian mempraktikkan penanganan serangan amfibi secara khusus. Dalam latihan terbaru, pasukan darat dari Angkatan Darat Grup ke-74 PLA, yang berbasis di Provinsi Guangdong, melancarkan serangan pantai di Provinsi Hainan.

Brigade itu berlayar menuju medan pertempuran semalaman di atas kapal pendarat mereka, dan menyerang saat fajar.

Unit Pasukan Roket PLA berlatih pemboman instalasi pantai dan mendukung serangan infanteri. Laporan latihan disiarkan Global Times dan China Central Television (CCTV).

 

Kedua outlet berita itu juga mencatat Korps Marinir PLA mempraktikkan latihan pendaratan penyeberangan laut di Guangdong minggu sebelumnya, yang melibatkan kendaraan serbu amfibi dan pesawat serbu.

Namun, latihan tersebut juga telah memperlihatkan kapasitas PLA berlatih memukul mundur invasi lintas laut.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved