Kejam, Seorang Ibu di Temanggung Dibunuh Anak Kandung dan Menantu, Mayatnya Sengaja Digantung
Naruh (75), warga Dusun Jeketro RT 1 RW 4 Desa Karangwuni Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung tewas dengan cara mengenaskan.
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang ibu di Temanggung, Naruh (75), warga Dusun Jeketro RT 1 RW 4 Desa Karangwuni Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung tewas dengan cara mengenaskan.
dia tewas di tangan anak kandungnya beserta menantu.
Kini, dua tersangka yakni anak korban SP (48) yang bekerja sebagai buruh serabutan dan menantu korban HM (32) bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) sudah ditangkap Polisi.
Mereka saat ini sudah meringkuk di di rutan Polres Temanggung untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.
• Giring Nidji Dianggap Nekat Maju Capres 2024, Pengamat Sebut Belum Banyak Pengalaman Politik
• Peruntungan Zodiak Rabu (26/8) - Hari Panjang & Suram bagi Scorpio, Gemini Emosional dan Sentimental
• Baim Wong Panik Saat Tahu Banyak Karyawannya Reaktif Covid-19, Hasil Tes Swab Massal Bikin Syok!
Menurut Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP M Alfan, kejadian nahas itu terjadi di belakang rumah korban di Dusun Jeketro RT 1 RW 4 Desa Karangwuni Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung, Sabtu (22/8/2020) sekira pukul 03.00 WIB.
Kejadian bermula tersangka SP memotong tali terpal lalu membuat simpul, Sabtu (22/8/2020) sekira pukul 00.00.
Selang tiga jam kemudian tersangka SP masuk ke dalam kamar korban bersama istrinya.

SP dengan menggunakan kayu menghujam kepala Naruh (75) tepat sebelah kiri. Ketika dipukul korban sedang tertidur pulas.
Selanjutnya kedua tersangka membawa korban ke belakang rumah.
"Tersangka SP dan HM bekerja sama mengangkat hingga menjerat leher korban dengan kain terpal yang sudah disediakan sebelumnya," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (25/8/2020) sore.
• Uang Rp 546 Miliar Milik Djoko Tjandra Sudah Disita, Wakil Jaksa Agung: Saya Telah Lakukan Eksekusi
• Promo Indomaret 26 Agustus-1 September 2020 - Produk Susu, Kebutuhan Dapur, Snack, Personal Care
• Amien Rais Bentuk Partai Baru Tolak Kembali Bergabung ke PAN, Disebut Sudah Tidak Nyaman
Dijelaskan AKP Alfan, korban selanjutnya digantung di pohon rambutan belakang rumah.
Menantu korban lalu masuk ke rumah kembali. Sedangkan SP masih memandangi mayat ibunya tergantung selama 5 menit.
Tujuannya untuk memastikan ibunya sudah tewas. Setelah itu, entah apa yang dipikirkan SP tanpa rasa iba Ia lantas berpura-pura mengambil beras.

Ia melangkahkan kakinya menuju ke sumur belakang rumah tak jauh dari ibunya yang tergantung di pohon.
Saat mencuci beras itu, tersangka berteriak-teriak kata "Mbok" atau ibu secara berulang kali.