Istana Presiden Dihantam Roket, Kepala Polisi Kabul Dipecat, Ulah Pasukan Taliban?

Juru Bicara Kemendagri Afghanistan Tareq Arian berkata ke kantor berita AFP, pihak berwenang telah memecat Ammanullah Wahidi yang mengawasi keamanan

Editor: Suci Rahayu PK
REUTERS/Mohammad Ismail/AWW/djo
Polisi memeriksa kendaraan yang menjadi alat pelontar roket oleh pemberontak, di Kabul, Afghanistan, Selasa (18/8/2020). 

TRIBUNJAMBI.COM, KABUL - Istana Presiden Afganistan mendapat hantaman roket pada pekan lalu. Buntutnya, Kepala polisi Kabul ibu kota Afghanistan dipecat.

Pengumuman itu disampaikan Kementerian Dalam Negeri Afghanistan pada Minggu (23/8/2020).

Selain serangan di Istana Presiden, rangkaian insiden pengeboman skala kecil juga terjadi di ibu kota negara.

Juru Bicara Kemendagri Afghanistan Tareq Arian berkata ke kantor berita AFP, pihak berwenang telah memecat Ammanullah Wahidi yang mengawasi keamanan di Kabul dan distrik-distrik sekitarnya.

Polisi memeriksa kendaraan yang menjadi alat pelontar roket oleh pemberontak, di Kabul, Afghanistan, Selasa (18/8/2020).
Polisi memeriksa kendaraan yang menjadi alat pelontar roket oleh pemberontak, di Kabul, Afghanistan, Selasa (18/8/2020). (REUTERS/Mohammad Ismail/AWW/djo)

Setidaknya dua pejabat keamanan tingkat menengah lainnya juga dipecat, atas "meningkatnya ketidakamanan" di ibu kota.

Pejabat keamanan tinggi lainnya juga mengonfirmasi pencopotan Wahidi.

"Orang-orang khawatir dan presiden kecewa atas serangan-serangan ini," kata pejabat itu ke AFP tanpa menyebut nama.

Viral Menteri-menteri Foto Tak Jaga Jarak, Politikus PKS: Keteladanan dari Pemimpin Sangat Penting

Nilai Tukar Rupiah Senin (24/8) di 5 Bank Melemah, Emas Antam Turun Rp 4.000 per Gram

"Akan ada lebih banyak perubahan dalam kepemimpinan keamanan Kabul segera."

Saat perayaan Hari Kemerdekaan pada Selasa (18/8/2020), setidaknya 3 orang tewas dan 19 lainnya luka-luka setelah lebih dari selusin roket ditembakkan ke zona pemerintahan yang dijaga ketat.

Di wilayah itu bercokol kantor-kantor kedutaan asing dan instalasi pemerintah lainnya.

Istana presiden terkena ledakan, dan beberapa anggota pasukan keamanan elite presiden juga terluka.

Serangan itu terjadi ketika Kabul diguncang serangkaian serangan bom perekat, yang kerap dipasang di kendaraan dengan magnet dan digunakan untuk menargetkan pasukan keamanan.

Inilah momen ketika seorang anggota Taliban berpelukan dengan polisi Afghanistan ketika mereka merayakan Idul Fitri bersama
Inilah momen ketika seorang anggota Taliban berpelukan dengan polisi Afghanistan ketika mereka merayakan Idul Fitri bersama (Kompas)

Pada Sabtu (22/8/2020) para pihak berwenang mengatakan, setidaknya empat bom magnet meledak di Kabul dan menewaskan sedikitnya satu pejabat keamanan dan melukai enam lainnya termasuk warga sipil.

Tidak ada kelompok yang mengklaim serangan-serangan itu, tetapi Kemendagri Afghanistan terus mengarahkan telunjuk ke Taliban.

Minggu ini Demokrat Keluarkan Nama Calon Dukungan Pilkada Tanjabbar. Otto: Ini Bukan Soal Duit

Banyak Membatalkan Pekerjaan, BTS Mengaku Menangis Namun Tetap Mencoba Berpikir Positif

Tareq Arian juru bicara Kemendagri mengatakan, lebih dari 100 alat peledak yang diimprovisasi (IED), termasuk bom perekat, telah diledakkan di Afghanistan dalam dua minggu terakhir.

Kemudian pada Minggu (23/8/2020) setidaknya 7 warga sipil tewas di Provinsi Ghazni setelah IED meledakkan kendaraan mereka, menurut Juru Bicara Gubernur Wahedullah Jumazada.

Kantor berita AFP coba menghubungi juru bicara Taliban, tapi tidak bisa dimintai komentar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Roket Hantam Istana Presiden Afghanistan, Kepala Polisi Kabul Dipecat"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved