Miliuner Elon Musk Ternyata Sangat Bergantung dengan Indonesia, Bahan Penting Tesla Didatangkan

Musk telah mensyaratkan sejumlah besar logam yang diproduksi dengan cara yang efisien dan peka lingkungan.

Editor: Nani Rachmaini
CAR NEWSFACE
Chairman dan CEO Tesla Motors Elon Musk 

“Namun metode pembuangan ke air dalam semakin menempatkan tambang ini dalam daftar hitam yang sama dengan kobalt artisanal ilegal dari DRC," ujarnya.

Tesla tidak menanggapi permintaan komentar.

Pembuat baterai Cina GEM Co., yang bersama-sama mengembangkan proyek HPAL di Indonesia dengan pembuat baja Tsingshan Holding Group Co., menolak berkomentar.

Tsingshan tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pemeriksaan tidak hanya terkonsentrasi di Indonesia.

Tumpahan solar besar-besaran di MMC Norilsk Nickel PJSC di Arktik Rusia baru-baru ini memicu kemarahan publik.

Membuat perusahaan yang berbasis di Moskow itu terancam masalah lingkungan terbesar dalam sejarah negara itu.

Norilsk Nickel juga merupakan salah satu penghasil sulfur dioksida terbesar di dunia, penyebab hujan asam.

Proyek senilai 3,7 miliar dolar AS untuk menangkap gas beracun tidak akan mulai bekerja hingga setidaknya tahun 2023.

Sementara itu, perseroan berharap sorotan semakin terang.

“Ada kecenderungan untuk melacak asal muasal logam, dan di masa depan tekanan akan meningkat,” kata Vladimir Potanin, CEO dan pemilik bersama Norilsk Nickel, dalam sebuah wawancara.

Setelah dua kali kegagalan bendungan limbah yang mematikan dalam empat tahun di tambang bijih besi Brasil milik Vale SA, perusahaan tersebut menggunakan infrastruktur yang sama pada operasi nikelnya di Kaledonia Baru.

Setelah penurunan berat, Vale sedang dalam pembicaraan untuk menjual tambang ke New Century Resources, yang berjanji berinvestasi dalam sistem penyimpanan limbah alternatif.

Menambah tantangan, banyak tambang yang dibuka dalam beberapa tahun terakhir ini menghadapi masalah keuangan dan teknis.

Analis termasuk Jim Lennon, konsultan komoditas senior di Macquarie Securities, mengatakan perusahaan besar ragu akan menandatangani proyek nikel baru.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved