Miliuner Elon Musk Ternyata Sangat Bergantung dengan Indonesia, Bahan Penting Tesla Didatangkan
Musk telah mensyaratkan sejumlah besar logam yang diproduksi dengan cara yang efisien dan peka lingkungan.
TRIBUNJAMBI.COM - Musk telah mensyaratkan sejumlah besar logam yang diproduksi dengan cara yang efisien dan peka lingkungan.
Nikel sangat penting untuk menggerakkan baterai di dalam kendaraan listrik dan CEO Tesla Elon Musk ingin menekan harga.
Dengan fokus penambang untuk memompa limbah ke laut, tindakan penyeimbangan mungkin rumit dilakukan.
Elon Musk menjanjikan kontrak raksasa dengan penambang nikel yang dapat memasok untuk baterai Tesla Inc.
Dia memberi syarat harus berbiaya rendah dengan dampak lingkungan yang minimal.
Namun rekam jejak industri yang berantakan dapat membuat kesepakatan itu sulit untuk dicapai.
Kecelakaan baru-baru ini seperti tumpahan solar di Arktik Rusia dan pipa limbah yang meledak di Papua Nugini menunjukkan industri tersebut akan berjuang untuk memenuhi permintaan Musk.
Padahal, Musk telah mensyaratkan sejumlah besar logam yang diproduksi dengan cara yang efisien dan peka lingkungan.
Saat produsen mobil paling berharga di dunia itu memperluas persenjataan manufakturnya ke China dan Jerman, orang terkaya keempat dunia itu harus bergantung pada pemasok nikel terbesar Indonesia.
Namun para penambang di sana dikritik karena rencana memompa limbah ke laut terbuka.
Hal itu berarti Musk dan pembuat mobil lainnya mungkin perlu berkompromi dengan standar sumber.
Sambil mencoba memaksa industri untuk membersihkan tindakannya.
• UPDATE Kondisi Pemimpin Oposisi Rusia Diduga Diracun, Diterbangkan ke Jerman
• Dirut Bang Syariah Lamar Wanita Idaman Lain Jadi Istri Kedua, Istri Pertama Viral Saat Mendampingi
• Catat, Ini 3 Film Drama Korea Tentang Lintas Dimensi
“Proyek nikel yang sedang dibangun di Asia Tenggara akan bergantung pada batu bara, bahan bakar minyak atau solar," Sam Riggall, Kepala Eksekutif Clean TeQ Holdings Ltd.
Dia sedang membidik tambang nikel Australia untuk bahan baterai kendaraan listrik.
Sam menyatakan untuk menjalankan operasinya akan meninggalkan jejak karbon yang sangat besar.