Misteri Segitiga Bermuda, Para Pilot Menolak Terbang di Wilayah Ini, Ada 7 Kontroversi

Seorang pilot bernama Bruce Gernon mengaku tidak dapat menavigasi pesawat dengan cara apa pun

Editor: Nani Rachmaini
Misteri Segitiga Bermuda 

TRIBUNJAMBI.COM - Banyaknya insiden kecelakaan yang terjadi di Segitiga Bermuda, membuat para pilot enggan untuk melewatinya.

Wilayah laut Segitiga Bermuda memang dipenuhi dengan beragam misteri yang terkadang tak masuk akal bagi pilot.

Meski banyak peristiwa yang di Segitiga Bermuda yang bisa dijelaskan melalui teknologi modern, namun hal itu tidak mengurangi kekhawatiran pilot saat terbang melintasi wilayah tersebut.

Dilansir TribunTravel dari laman Somag News, berikut ini 7 alasan pilot enggan menerbangkan pesawat melintasi Segitiga Bermuda:

 12 Tips Naik Pesawat di Era New Normal, Lakukan check-in melalui ponsel

 Diculik Duda & Dibawa Kabur, Remaja 14 Tahun Diperkosa Berkali-kali Meski Belum 1 Bulan Melahirkan

 Selain Agnez Mo, Ini 9 Artis Indonesia yang Go Internasional

1. Cuaca yang ekstrem dan tidak bisa diprediksi

Alasan ini tentu bisa terjadi di mana saja.

Karena letak geografisnya, Segitiga Bermuda sangat rentan terhadap kondisi cuaca yang rumit dan tidak bisa diprediksi.

Segitiga bermuda juga memiliki gelombang kuat yang tidak biasa berasal dari dasar laut.

2. Sinyal melemah

Segitiga Bermuda seringkali dikatakan rentan terhadap kekuatan magnet yang membuat pesawat mengalami kesulitan.

Mulai dari cuaca yang aneh, navigasi yang tidak berfungsi, hingga koordinat yang salah.

Transisi magnet yang unik ini menyebabkan banyakanya pilot atau kapten pesawat yang lepas kontak saat berada di tengah Segita Bermuda.

ilustrasi pilot
ilustrasi pilot (ist)

3. Kisah masa lalu

Segitiga Bermuda menyimpan kisah masa lalu yang tragis.

Segala sesuatu mengenai pesawat yang hilang hingga bangkai kapal yang diambil dari tempat tak biasa dan dari dasar laut.

Hal itu digambarkan sebagai "permainan yang adil" di lokasi ini.

4. Kemungkinan kehabisan bahan bakar

Meskipun hal ini tidak begitu misterius, banyak orang telah menyadari bahwa bahan bakar mereka telah menjadi masalah sewaktu terbang di wilayah yang sangat luas ini.

Entah masalah ketepatan waktu atau fakta bahwa teknologi pesawat memang memiliki potensi untuk rusak.

 7 Kopassus dan Potongan Kaki Orang Terkaya Senia di Hutan Papua

 Jadwal Acara TV Hari Sabtu di Trans TV, ANTV, RCTI, SCTV, GTV, Trans 7, Indosiar, Kompas TV, TV One

5. Awan yang mengandung listrik

Seorang pilot bernama Bruce Gernon mengaku tidak dapat menavigasi pesawat dengan cara apa pun selama 28 menit setelah memasuki awan yang mengandung listrik di Segitiga Bermuda.

Disebutkan bahwa medan elektromagnetik di kawasan tersebut mengganggu komponen-komponen elektronik di sebuah pesawat, menyebabkan semua arah dan komunikasi berpotensi terputus.

 Ramalan Asmara & Keuangan Zodiak Sabtu 22/8) - Libra Jangan Hanya Kode, Leo Kurangi Pengeluaran

6. Ledakan gas metana

Kandungan metana di laut mungkin menjadi salah satu alasan mengapa kapal-kapal tenggelam di kawasan Segitiga Bermuda

Gas metana dapat menjadi padat di dalam sebuah es kristal, dan bisa berubah menjadi gas lagi akibat cadangan metana hidrat di dasar laut atau tekanan pada metana berkurang.

Para ilmuwan berpendapat bahwa proses ini yang menyebabkan sejumlah besar gas metana keluar dari dasar laut ke permukaan sehingga dapat menyebabkan kapal-kapal di Segitiga Bermuda tenggelam.

ilustrasi pesawat tersambar petir
ilustrasi pesawat tersambar petir (ist)

7. Makhluk luar angkasa

Hal ini tentu menjadi misteri yang sangat umum di kawasan Segitiga Bermuda.

Beberapa kecelakaan di Segitiga Bermuda disebabkan karena munculnya makhluk luar angkasa.

Cerita lama Colombus mengungkapkan ada cahaya misterius di langit kawasan Segitiga Bermuda.

Namun, banyak hal yang belum terkonfirmasi dari kejadian ini. (TribunTravel.com/Muhammad Yruokha M)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Banyak Pilot Menolak untuk Terbang Melewati Segitiga Bermuda, Ini Alasannya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved