Warga Kerinci Kaget Melihat Fenomena Pisang Berbuah Tanpa Memiliki Daun Dan Batang
Desa Koto Majidin Hilir, Kabupaten Kerinci, ada fenomena aneh yakni pisang yang berbuah tanpa daun dan batang.
TRIBUNJAMBI.COM - Desa Koto Majidin Hilir, Kabupaten Kerinci, ada fenomena aneh yakni pisang yang berbuah tanpa daun dan batang.
Fenomena tandan pisang keluar dari batang mungkin sudah banyak terjadi di penjuru Tanaha Air.
Fenomena pisang yang tidak normal ini menjadi pusat perhatian masyarakat.
Bahkan, ada yang menjadikan pisang ajaib ini sebagai obat untuk penyakit tertentu.
"Banyak warga yang datang, karena pisang saya tumbuh dari dalam tanah.
• Sempat Diselingkuhi Hotman Paris, Sosok Agustianne Marbun Ternyata Punya Kekayaan Jauh Lebih Besar!
• Telah Dinyatakan Wafat, Tetiba Nenek Ini Bangkit Dari Kamar Jenazah
• Kecelakaan Maut Pajero VS 2 Motor, Rafli dan Tasya Tewas
Memang aneh, pisang berbuah tanpa batang dan daun," kata warga Desa Koto Majidin Hilir, Kabupaten Kerinci, Deri Kasigi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/8/2020).
Fenomena pisang yang berbuah tanpa batang dan daun ini menjadi tontonan warga.
Fenomena lainnya adalah pisang ajaib yang tumbuh di Sarolangun, tepatnya di Lorong Talang Damar, Kelurahan Aur Gading, Kecamatan Sarolangun.
Pisang di tempat ini sudah tiga kali berbuah dengan total 12 tandan.
Pemilik pisang, M Toyib menuturkan, pisangnya sudah tiga kali berbuah dengan kondisi tidak normal.
Sebelumnya, menurut Toyib, induk pisang memiliki dua jantung, kemudian sudah masak dan dapat dimakan.
Selanjutnya, setelah induknya berbuah dan mati, tumbuh anakan baru.
Pisang milik Toyib kembali berbuah dengan empat jantung atau tandan.
Selain berbuah unik, pohonnya juga bercabang membentuk huruf V atau ketapel.
Masing-masing batang yang bercabang dua mengeluarkan dua jantung.
"Totalnya ada empat," kata Toyib saat dihubungi, Selasa. Untuk saat ini, pisang milik Toyib mengeluarkan enam tandan.
"Sekarang untuk ketiga kalinya, pisang berbuah dengan dua tandan, lalu empat tandan dan terakhir enam tandan," kata Toyib.
Toyib meyakini keajaiban itu berkat dari Tuhan.
• Bejat, Ayah di Ponorogo Setubuhi Anak Selama 8 Bulan, Aksi Tak Senonoh Direkam dan Viral
• Ramalan Shio Kamis (20/8) - Shio Kambing Keputusan Penting Tak Bisa Dihindari, Shio Tikus Optimis
Untuk itu, dia melarang apabila ada warga yang memanfaatkan pisangnya untuk sesuatu yang aneh, misalnya untuk berobat dan hal-hal mistis.
Fenomena pisang ajaib bukan hal gaib Peneliti dari Universitas Jambi Dede Martino menjelaskan, fenomena pisang berbuah tidak normal ini disebabkan tumbuhan tersebut memiliki kromosom lebih dari satu sel, atau yang disebut poliploid.
"Umumnya 3, di alam bisa terjadi perubahan atau mutasi karena proses adaptasi. Peluang pisang bermutasi memang besar dibandingkan tumbuhan lain," kata Dede.
Untuk pisang yang tumbuh tanpa daun dan batang, menurut Dede, hal itu adalah fenomena biasa.
Penyebabnya, bunga keluar dari bonggol. Bonggol adalah batang pisang asli, sedangkan gedebok yang dikenal luas sebagai batang adalah kumpulan dari pelepah pisang yang menyerupai batang.
Hal senada juga disampaikan peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi Jon Hendri.
Menurut dia, pisang yang berbuah tidak normal bukanlah suatu hal yang mistis.
Menurut dia, pisang melakukan mutasi genetik karena dipengaruhi lingkungan, penyakit dan unsur hara tanah.
Sebenarnya, apabila mutasi genetik ini stabil, pisang dengan banyak tandan dapat dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas.
Sayangnya, setelah dilakukan pengujian, pisang tidak bisa dipaksakan untuk tumbuh dengan banyak tandan, apalagi berkali-kali dengan total 12 tandan.
Untuk saat ini, BPTP Jambi telah mengembangkan pisang endemik Jambi yang tahan terhadap penyakit.
Beberapa pisang yang dikembangkan adalah pisang sungkai, rotan dan pisang telur.
Pisang dengan tandan 2 meter Pisang ajaib lainnya terdapat di Desa Rengas Bandung, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.
Pisang di tempat ini berbuah dengan tandan sepanjang 2 lebih dari 2 meter.
"Panjang buahnya itu hampir menyentuh tanah. Kita berharap pemerintah bisa mengembangkan pisang seperti ini," kata Hardianto seorang warga setempat.
Menanggapi fenomena ini, Dede Martino menjelaskan, tandan 2 meter ini disebabkan sifat poliploid pisang yang mengganda, karena mutasi alam akibat senyawa kimia karsinogenik, serangan hama atau karena terpapar ultraviolet berlebihan.
Sementara itu, Hendri mengatakan, pisang dengan tandan panjang sudah dikembangkan di Jawa, karena hal ini baik untuk produktivitas.
Hanya saja, menurut Hendri, ukuran tandan pisang yang sedang dikembangkan tidak sampai 2 meter.
Menurut Hendri, dengan perlakukan yang benar dan unsur hara tanah yang baik, pisang bisa berbuah dengan tandan lebih panjang.
Sumber : Tribunjogja.com https://jogja.tribunnews.com/2020/08/20/fenomena-pisang-berbuah-tanpa-miliki-daun-dan-batang-di-kerinci-tandan-langsung-muncul-dari-bonggol?page=all.