Warga Kerinci Kaget Melihat Fenomena Pisang Berbuah Tanpa Memiliki Daun Dan Batang
Desa Koto Majidin Hilir, Kabupaten Kerinci, ada fenomena aneh yakni pisang yang berbuah tanpa daun dan batang.
"Totalnya ada empat," kata Toyib saat dihubungi, Selasa. Untuk saat ini, pisang milik Toyib mengeluarkan enam tandan.
"Sekarang untuk ketiga kalinya, pisang berbuah dengan dua tandan, lalu empat tandan dan terakhir enam tandan," kata Toyib.
Toyib meyakini keajaiban itu berkat dari Tuhan.
• Bejat, Ayah di Ponorogo Setubuhi Anak Selama 8 Bulan, Aksi Tak Senonoh Direkam dan Viral
• Ramalan Shio Kamis (20/8) - Shio Kambing Keputusan Penting Tak Bisa Dihindari, Shio Tikus Optimis
Untuk itu, dia melarang apabila ada warga yang memanfaatkan pisangnya untuk sesuatu yang aneh, misalnya untuk berobat dan hal-hal mistis.
Fenomena pisang ajaib bukan hal gaib Peneliti dari Universitas Jambi Dede Martino menjelaskan, fenomena pisang berbuah tidak normal ini disebabkan tumbuhan tersebut memiliki kromosom lebih dari satu sel, atau yang disebut poliploid.
"Umumnya 3, di alam bisa terjadi perubahan atau mutasi karena proses adaptasi. Peluang pisang bermutasi memang besar dibandingkan tumbuhan lain," kata Dede.
Untuk pisang yang tumbuh tanpa daun dan batang, menurut Dede, hal itu adalah fenomena biasa.
Penyebabnya, bunga keluar dari bonggol. Bonggol adalah batang pisang asli, sedangkan gedebok yang dikenal luas sebagai batang adalah kumpulan dari pelepah pisang yang menyerupai batang.
Hal senada juga disampaikan peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi Jon Hendri.
Menurut dia, pisang yang berbuah tidak normal bukanlah suatu hal yang mistis.
Menurut dia, pisang melakukan mutasi genetik karena dipengaruhi lingkungan, penyakit dan unsur hara tanah.
Sebenarnya, apabila mutasi genetik ini stabil, pisang dengan banyak tandan dapat dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas.
Sayangnya, setelah dilakukan pengujian, pisang tidak bisa dipaksakan untuk tumbuh dengan banyak tandan, apalagi berkali-kali dengan total 12 tandan.
Untuk saat ini, BPTP Jambi telah mengembangkan pisang endemik Jambi yang tahan terhadap penyakit.
Beberapa pisang yang dikembangkan adalah pisang sungkai, rotan dan pisang telur.