Berita Sarolangun

Pihak Rumah Sakit Sarolangun Malah tak Tahu Perkembangan Covid-19, Wabup Menyangkan Hal Ini

Ditakutkan jika masyarakat terlalu bebas melakukan segala aktifitas, maka akan semakin bertambah pasien penderita Covid-19.

Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Wahyu Herliyanto
Wakil Bupati Sarolangun, Hilalatil Badri tanggapi soal pasien corona. 

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Tidak adanya keterbukaan terkait perkembangan pasien Covid-19 di Kabupaten Sarolangun diresahkan oleh sebagian masyarakat.

Ditakutkan jika masyarakat terlalu bebas melakukan segala aktifitas, maka akan semakin bertambah pasien penderita Covid-19.

Mengingat beberapa waktu belakangan ini, penambahan pasien terus terjadi tetapi informasi terkait penambahan itu tidak pernah terdengar oleh masyarakat.

Geramnya Anang Hermansyah Lihat Ashanty Beli Tanah Tanpa Izin dan Ungkit Soal Tas: Mau Hidup Sendiri

Di Tanjabtim Masih Terdapat Puluhan Desa Masuk Kategori Blankspot, Ini Kendalanya

Lowongan Kerja PT Sarana Multigriya Finansial untuk Lulusan S1, Cek Persyaratannya

Menanggapi hal ini, Wakil Bupati Sarolangun Hilalatil Badri pihaknya bersama tim gugus tugas sudah menunjuk orang yang berhak menyampaikan perkembangan pasien Covid-19.

Katanya, tim gugus sudah menunjuk orang untuk berbicara terkait perkembangan Covid-19 atau juru bicara yaitu pihak RSUD (Dirut).

"Yang tahu persis tentu dari pihak Rumah Sakit," katanya, Kamis (20/8/2020).

Selain pihak RSUD juga ada Dinas Kesehatan yang tentunya saling berkoordinasi.

"Maksud saya antara dua intansi sebaiknya koordinasi baik dinas kesehatan dan RSUD itu sendiri," katanya.

Melihat adanya tidak adanya keterbukaan ini, Hilal menegaskan sangat menyayangkan hal ini. Karena pihak RSUD yang seyogyanya harus menyampaikan perkembangan pasien ini malah tidak mengetahui perkembangan tersebut.

"Saya tanya sendiri dengan pihak rumah sakit dan tidak tahu perkembangan Covid-19. Sebagai Direktur seharusnya dia harus pro aktif, jangan pasif dan nunggu informasi," katanya

"Saya sangat menyayangkan dengan sikap direktur yang tidak kooperatif dalam menyikapi permasalahan ini," ujarnya.

Menyikapi hal ini, hilal akan mengambil langkah agar kedepan proses penyampaian perkembangan pasien Covid-19 di Sarolangun bisa terus bergulir.

Sehingga masyarakat bisa tahu bahwa Kabupaten Sarolangun ini ada pasien Covid-19 dan hingga kini terus bertambah.

"Nanti akan kita dudukan kembali, siapa sih yang berkompeten untuk menyampaikan (perkembangan Covid-19). Sehingga nanti penyampian laporan dalam satu bahasa, jadi tidak timbul keresahan dari masyarakat," katanya.

"Nanti kita kumpulkan kembali karena sangat menghawatirkan dengan kebebasan yang ada saat sekarang terlalu bebas sehingga masyarakat terhadap protokol," katanya.

Dengan posisi sarolangun yang sudah 10 pasien yang terkonfirmasi, setelah masuk ke zona kuning. Maka sarolangun kini masuk dalam zona oranye. Ditakutkan nanti jika akan bertambah maka zona akan beganti menjadi zona merah.

"Sekarang dalam posisi oranye maka sangat menbahayakan sedikit lagi kita akan masuk zona merah, tidak menutup kemungkinan aktivitas sudah dibatasi," katanya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved