Tahun Baru Islam

Amalan yang Dianjurkan Rasulullah Untuk Dikerjakan Umat Muslim di Bulan Muharram

Memasuki Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriyah, umat muslim dianjurkan memperbanyak amal ibadah kepada Allah SWT.

Editor: Heri Prihartono
timesofindia.indiatimes.com
Tahun Baru Islam, 1 Muharram 

TRIBUNJAMBI.COM - Memasuki Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriyah, umat muslim dianjurkan memperbanyak amal ibadah kepada Allah SWT.

Berbeda dengan kalender Masehi atau kalender lainnya, tahun Hijriyah menggunakan metode rotasi bulan sebagai penanda hari.

Sehingga pergantian dimulai setelah matahari terbenam, yaitu selepas waktu Maghrib.

Dalam tradisi Arab kuno dinamakan Muharram, sebab pada waktu suku-suku Arab dilarang untuk saling berperang.

Senantiasa umat muslim dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram dan 10 Muharram.

 

Beberapa Hadits Puasa Sunnah Muharram

Dalam beberapa riwayat hadits, Rasululullah menganjurkan kepada umatnya untuk melaksanakan puasa sunnah pada bulan Muharram.

Para ulama menekankan juga keutamaan melaksanakan puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram.

حَدِيْثُ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ قُرَيْشًا كَانَتْ تَصُوْمُ عَاشُورَاءَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ ثُمَّ أَمَرَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصِيَامِهِ حَتَى فُرِضَ رَمَضَانَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ شَاءَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ شَاءَ فَلْيُفْطِرْهُ

Hadits Urwah, dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa saat zaman jahiliyah dahulu orang-orang Quraisy melaksanakan puasa Asyura.

Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap memerintahkan umatnya untuk melaksanakan puasa tersebut.

Sampai turun kewajiban puasa Ramadhan.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Bagi yang ingin, silakan puasa, bagi yang tidak puasa juga tidak mengapa.” (HR. Bukhari & Muslim)

حَدِيْثُ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َقَالَ فِي عَاشُوْرَاءَ: مَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ لَمْ يَشَأْ لَمْ يَصُمْهُ

Hadits Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda tentang puasa Asyura;

“Bagi yang ingin, silakan puasa, bagi yang tidak puasa juga tidak mengapa.” (HR. Bukhari & Muslim)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : أَفْضَلُ الصِّيَامِ، بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim)

 

Niat Puasa Sunnah Muharram

Berikut Bacaan niat puasa sunnah pada bulan Muharram hari ke 1 dan untuk hari ke 2, ke 3, hingga sepuluh hari pertama di bulan Muharam.

نَوَيْتُ صَوْمَ مُحَرَّمٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shaoum muharrahmin sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat berpuasa Muharram, sunnah karena Allah Ta’ala". 

Muharram merupakan bulan pertama pada penanggalan tahun Islam atau Hijriah.

Di tahun 2020 ini, 1 Muharram 1442 H jatuh pada hari Kamis (20/8/2020) besok.

Bulan Muharram merupakan satu bulan suci dalam kalender Islam.

Muharram secara harafiah berarti "terlarang."

Pada bulan pertama dalam penanggalan Islam ini, Bulan Muharram memegang peranan penting dalam Islam.

Bulan Muharram memilik banyak keistimewaan, untuk itu umat muslim disunahkan untuk memperbanyak amalan.

Pada bulan Muharram, ada peristiwa penting yang terjadi, yakni hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah.

Allah SWT menjelaskan dalam Alquran, bulan Muharram merupakan satu dari empat bulan yang disucikan Allah SWT.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa” (QS. At-Taubah: 36)

Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan dalam bulan Muharram.

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah puasa pada bulan Muharram.

Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (syahrullah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardhu.” (HR. Muslim, no. 1982).

Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H dalam Bahasa Indonesia, Inggris, dan Gambar (muslimsprayertimes.com)
Berikut ini amalan sunah yang bisa dilakukan umat Islam yang telah dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber:

 

1. Puasa

Dikutip dari tayangan YouTube akun Yufid.TV, amalan pertama yakni memperbanyak puasa sunah.

Rasulullah SAW bersabda: "Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah di al-Muharram." (HR. Muslim).

Maksudnya adalah puasa secara mutlak, yakni memperbanyak puasa sunnah.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

"Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram."

Terdapat dua amalan puasa sunnah dalam bulan Muharram.

Yang pertama adalah puasa Tasu'a, yang merupakan puasa sebelum 10 Muharram atau yang dilaksanakan.

Dalam riwayat dijelaskan di akhir hayatnya Rasulullah pernah berkeinginan jika ia masih hidup di tahun depan, maka ia akan berpuasa pada 9 dan 10 Muharrram.

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, dia berkata, “ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berpuasa di hari ‘Asyura’ dan memerintahkan manusia untuk berpuasa, para sahabat pun berkata, ‘Ya Rasulullah! Sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, ‘Apabila tahun depan -insya Allah- kita akan berpuasa dengan tanggal 9 (Muharram).’ Belum sempat tahun depan tersebut datang, ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal.”

Namun, belum sampai di bulan Muharram tahun berikutnya, ternyata Rasulullah sudah meninggal dunia.

Imam Nawawi rahimahullaah menyebutkan, ada tiga hikmah disyariatkannya puasa pada hari Tasu'a.

Pertama adalah untuk menyelisihi orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.

Kedua yaitu untuk menyambung puasa hari Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jumat saja.

Yang kedua adalah puasa Asyura.

Puasa Asyura yaitu puasa yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram.

Keutamaan puasa Asyura adalah dapat menggugurkan dosa setahun yang lalu.

Dosa yang dimaksud adalah dosa-dosa kecil, karena dosa besar hanya dapat dihapuskan dengan bertaubat.

Dari Abu Qatadah ra. bahwa rasulullah saw bersabda: "Puasa pada hari arafah dapat menghapus dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang. dan puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa tahun yang lalu." (H.R jamaah kecuali Bukhari dan Tirmidzi)

 

Niat puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ عَشُرَ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Artinya: "Saya niat puasa hari asyura , sunah karena Allah ta’ala"

2. Bertaubat

Menyesali atas dosa dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali menjadi tugas manusia seumur hidup.

Taubat merupakan karunia dan kesempatan yang diberi Allah untuk kembali kepada-Nya.

3. Perbanyak sedekah

Dalam menyambut bulan Muharram diperintahkan agar memperbanyak pengeluran dari belanja kita sehari-hari untuk bersedekah.

Semua itu hendaknya dilakukan dengan tidak memberatkan diri sendiri dan disertai keikhlasan semata-mata mengharap keridhaan Allah.

Rasulullah bersabda: “Siapa yang meluaskan pemberian untuk keluarganya atau ahlinya, Allah akan meluaskan rizki bagi orang itu dalam seluruh tahunnya.” (HR Baihaqi, No: 3795)

4. Perbanyak Amal Saleh

Seperti bulan Dzulhijjah, pada bulan Muharram, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan saleh.

Tentu saja mengerjakan amalan baik di bulan istimewa akan mendapatkan pahala dan mendapatkan rahmat Allah Subhanahu wa ta'ala.

Memperbanyak amalan salih bisa dimulai dengan berzikir, bersedekah, hingga tilawatil quran dan mengamalkannya.

Sebagian artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul "Amalan Dianjurkan Rasulullah SAW di Bulan Muharram Jelang Tahun Baru Islam 2019, 1 Muharram 1441 H" (*) 

 

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Ini Larangan Dalam Bulan Muharram dan Hadits Puasa Sunnah Selama 10 Hari, https://aceh.tribunnews.com/2020/08/20/ini-larangan-dalam-bulan-muharram-dan-hadits-puasa-sunnah-selama-10-hari?page=all.

© 2020 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
 
All Right Reserved
 

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Larangan di Bulan Muharram dan Anjuran Puasa Sunnah Selama 10 Hari, Simak!, https://kupang.tribunnews.com/2020/08/20/larangan-di-bulan-muharram-dan-anjuran-puasa-sunnah-selama-10-hari-simak?page=all.

Editor: Bebet I Hidayat

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved