10 Hektar Lahan di Tanjab Barat Terbakar Sejak Januari sampai Agustus 2020
Kebakaran Hutan dan lahan tampaknya masih terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Jambi.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL-Kebakaran Hutan dan lahan tampaknya masih terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Jambi. Kabupaten Tanjung Jabung Barat misalnya, sejak Juli hingga Agustus 2020 setidaknya ada empat hektare lahan yang terbakar.
Sementara itu jika berbicara dari Januari hingga saat ini setidaknya ada 10 hektare lahan yang terbakar. Ini disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjabbar, Zulfikri saat dikonfirmasi tribunjambi.com.
"Total Juli sampai dengan Agustus itu ada empat hektare, kalo untuk Januari sampai Agustus kurang lebih itu 10 hektare," ujarnya.
• Tiga Aktor Korea Selatan Positif Terpapar Covid-19
• Hikmah Pelawak Qomar Masuk Penjar, Merasa Masuk Pesantren, Inilah Kasus yang Menjeratnya
Lebih lanjut disampaikannya bahwa untuk kasus kebakaran yang baru terjadi adalah pada Sabtu (8/8) lalu. Kebakaran tersebur terjadi di Desa Suban dan Desa Sungai Ari Kecamatan Batang Asam. Lahan yang terbakar merupakan lahan milik masyarakat yang memang sengaja dibakar.
"Luas lahan yang terbakar pada saat itu sekitar 2 hektare juga. Jadi memang masih ada beberapa masyarakat yang mencoba untuk membuka lahan dengan cara membakar, dan ini yang tidak dibenarkan,"ujarnya.
Terhadap beberapa kejadian Karhutla yang telah terjadi, pihaknya mendapati lahan dalam kondisi telah terbakar. Upaya yang dilakukan pada saat mengetahui hal tersebut, kata Zulfikri pihaknya langsung melakukan pemadaman dan mencari pembakar.
"Dari Januari sampai saat ini yang kita temukan seperti itu, untuk lahan yang terbakar itu lahan mineral. Pemadaman itu kita lakukan dengan penyemprotan air dari mobil. Water booming kita belum ada,"katanya
Sementara itu disampaikannya saat ini pelaku pembakaran tengah berada di pihak kepolisian. Karena kata Zulfikri, hal tersebut merupakan kewenangan dari pihak kepolisian untuk menindaklanjutinya.
Ia menambahkan bahwa berbagai upaya telah dipersiapkan untuk mencegah terjadinya karhutla di Tanjabbar. Beberapa titik rawan kebakaran juga telah dilakukan mapping, tidak hanya untuk wilayah atau lahan masyarakat namun juga perusahaan.
"Karena kita ketahui kebakaran tidak hanya di lahan masyarakat, tetapi beberapa kejadian tahun lalu di lahan perusahaan. Meskipun kemarin itu muncul karena rembesan dari Tanjabtim,"pungkasnya.