Ritual Malam 1 Suro - Mulai Kungkum, Kirab Kebo Bule, Baca Babad Cirebon hingga Cuci Pusaka

Jangan mengaku penggemar setia film nasional kalau tak pernah menonton atau mendengar Malam 1 Suro-nya bintang seksi Suzanna. Kisah dalam film biosko

Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi cuci benda pusaka jelang Malam 1 Suro 

Yogyakarta

Suasana tak kalah sakral amat terasa di Keraton Yogyakarta.

Menjelang tengah malam, bisa disaksikan ribuan orang melakukan upacara mubeng beteng; mengelilingi benteng keraton tanpa berucap kata sepatah pun.

Sedangkan di alun-alun selatan, ratusan orang melakukan masangin, dengan mata tertutup berjalan di antara dua pohon beringin (kembar) yang ada di tengah alun-alun.

Upacara paling sakral, melakukan jamasan (pembersihan) seluruh pusaka keraton, dilakukan 26 Suro.

Mubeng benteng di Jogyakarta
Mubeng benteng di Jogyakarta (Ist)

Masa peralihan menuju penanggalan baru Jawa (1 Suro) atau Tahun Baru Islam (1 Muharram) memang kerap dianggap mendatangkan berkah.

Bahkan berkembang kepercayaan, berdoa dan tirakat di tempat-tempat bersejarah dan keramat bisa membuat keinginan terkabul.

Selain mubeng benteng, juga ada tradisi tapa bisu.

Tapa bisu sebenarnya merupakan bagian dari kirab mubeng beteng.

Tapa bisu berarti bahwa saat melakukan kirab, para peserta harus melakukannya dengan bisu alias tidak berbicara.

Hal ini dilakukan untuk mendorong para peserta agar dapat berintrospeksi diri menyambut tahun yang baru selama melakukan kirab ini.

Karena saat kita tidak sibuk berbicara, justru kita jadi lebih bisa mendengar suara hati kecil kita sendiri.

Fachrori Umar dan Syafril Diusung Partai Demokrat, Tim Keluarga: Kami Telah Siap Untuk Berlayar

Bukti Firasat Iis Dahlia Jadi Kenyataan, Omongannya ke Rizki D Academy & Nadya: Konsekuensi Taaruf!

Pembacaan Babad Cirebon atau sejarah Cirebon
Pembacaan Babad Cirebon atau sejarah Cirebon (ist)

Cirebon

Gejala serupa bisa ditemui dalam peringatan Malam 1 Suro atau 1 Muharram di Cirebon, bekas pusat Kerajaan Islam besar di perbatasan Jawa Barat – Jawa Tengah.

Bedanya, ritus yang melibatkan dua keraton utamanya, Kesepuhan (dari kata sepuh, maknanya lebih tua) dan Kanoman (dari kata anom, lebih muda) tak sebanyak di Solo dan Yogyakarta.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved