Mengapa Malam 1 Suro Identik Mistis dan Angker? Lebaran Mahluk Gaib-Kembalinya Arwah Leluhur
Malam 1 Suro memang terkenal sakral dan penuh aura mistis bagi sebagian orang, Sebenarnya ada apa sih di Malam 1 Suro? Sejak saya kecil hingga sekaran
TRIBUNJAMBI.COM - Malam 1 Suro memang terkenal sakral dan penuh aura mistis bagi sebagian orang, Sebenarnya ada apa sih di Malam 1 Suro?
Sejak saya kecil hingga sekarang mitos malam satu suro sering terdengar di telinga manakala hari pergantian Tahun Baru Islam tersebut semakin dekat.
Banyak cerita angker dan penuh mistis tentang Malam 1 Suro, Dibawah ini adalah diantaranya:
Malam Satu Suro adalah Lebarannya Makhluk Gaib
Kisah ini pasti sudah kerap terdengar di telinga kita, sebagian masyarakat pada masa lalu mempercayai jika Malam 1 Suro merupakan lebaran bagi makhluk gaib sehingga banyak diantara mereka yang keluar dari tempat persinggahan masing-masing.
Anehnya mitos ini kerap dikaitkan dengan adanya penampakan serta gangguan makhluk halus di malam tersebut.
Entah darimana awal mitos ini muncul yang jelas mitos tersebut hingga kini masih banyak dipercaya.
• Selain Its Okay to Not Be Okay, Berikut Rekomendasi Drama Korea yang Dibintangi Kim Soo-hyun
• Lowongan Kerja BUMN PT KIW Lulusan S1 untuk Staff Marketing, Daftar Online Sekarang!
Terlalu berlebihan jika ada yang percaya bahwa Malam 1 Suro merupakan malam paling buruk dalam satu tahun.
Bahkan ada beberapa orang yang menganggap bahwa di bulan suro terdapat banyak sekali sial dan bencana yang akan menimpa umat manusia.
Tak heran jika orang-orang jawa abangan pada zaman dulu kerap menghindari berbagai pesta upacara pada bulan ini termasuk pesta perkawinan dan hajatan lain.
Di lain sisi masyarakat kejawen meyakini bahwa musibah dan bencana dapat ditolak dengan cara melakukan ritual tertentu.
Karena itulah kemudian dikenal beberapa tradisi Malam 1 Suro seperti ruwatan untuk buang sial.
• Tuntutan Mpok Alpa Agar Berhubungan Seksual dengan Suami Setiap Hari: Daripada Dia Liat yang Lain!
Kembalinya Arwah Leluhur Ke Rumah
Sebagian masyarakat jawa pada masa lalu lebih sakral lagi dalam menanggapi datangnya pergantian tahun Hijriyah.
Banyak diantara mereka yang meyakini, bahwa di Malam 1 Suro, arwah leluhur yang telah meninggal dunia akan kembali dan mendatangi keluarganya di rumah.
