Gedung Sarinah Dibangun Soekarno dari Rampasan Perang Jepang, Sarinah Pengasuh Sang Proklamator
Letaknya yang berada di jantung Jakarta, menjadikan Gedung Sarinah jadi saksi bisu berbagi peristiwa penting di ibu kota seperti demontrasi
ah dikelola oleh PT Department Store Indonesia.
Belakangan, namanya berganti menjadi PT Sarinah (Persero).
BUMN ini bergerak di bidang usaha perdagangan, penyewaan ruang kantor, hingga money changer.
Tak cuma di Jakarta, Sarinah saat ini memiliki outlet di beberapa kota seperti Bali, Yogyakarta, Solo, dan Malang.
Selain etalase produk UMKM, tujuan awal Sarinah didirikan adalah untuk memenuhi kebutuhan rakyat agar bisa mendapatkan barang-barang murah tetapi dengan mutu yang bagus dan harga yang tidak terlalu tinggi.
Sebagai mal tertua di Indonesia, Sarinah bisa dibilang sepi dari pembeli meski berada di lokasi yang sangat strategis.
Tak banyak pengunjung yang berbelanja di pusat berbelanjannya.
Ramainya pengunjung lebih sering terlihat di lantai yang ditempati tenant-tenant sepeti restoran cepat saji hingga tempat karaoke.
• Pria di Makassar Bunuh Diri Sambil Live di Facebook Karena Cekcok Dengan Pacar, Padahal Mau Nikah
• Pengakuan Wijin Tak Mau Jadi Ayah Gempi, Gisel Mati-matian Ajak Gading Marten Nabung demi Masa Depan
Renovasi besar
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut renovasi besar-besaran Gedung Sarinah akan menelan anggaran senilai Rp 700 miliar dan melibatkan sejumlah perusahaan BUMN lainnya.
Termasuk PT Wijaya Karya (Persero) yang akan menjadi kontraktornya.
"Saya maunya di situ ada komunitas kesenian. Sabtu-Minggu adalah kesenian kita dimainkan di situ. Bisa pameran lukisan, atau videographic. Culture education community kita jalankan," kata Erick.
"Kurang lebih Rp 700 miliar. Kalau bongkar robohin lebih mahal. Tentu itu di luar ongkos buat operasionalnya jualan. Ada kerja sama dengan BUMN juga bukan swasta. Beberapa perusahaan BUMN akan ada fokus properti, retailnya Sarinah," kata dia lagi.
Menurut Erick, masyarakat di Indonesia kerap lebih mengapresiasi dunia Barat dibandingkan kualitas negeri sendiri.
Sehingga, Erick Thohir ingin mengubah konsep Nusantara di Sarinah Thamrin ketika rampung direnovasi yang ditargetkan November 2021.