Profil Wage Rudolf Soepratman Pencipta Lagu Indonesia Raya yang Meninggal di 17 Agustus
Hari ini 17 Agustus diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia, tahun ini disebut sebagai HUT RI ke 75
TRIBUNJAMBI.COM - Hari ini 17 Agustus diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia, tahun ini disebut sebagai HUT RI ke 75
Hari ini juga dikenang sebagai hari wafatnya seorang Pahlawan Nasional yang karyanya dinyanyikan sebagai lagu kebangsaan Indonesia hingga kini, yakni Wage Rudolf Soepratman.
Karya ciptaannya, Indonesia Raya dimainkan pada Kongres Pemuda kedua menggunakan biola.
WR Soepratman sempat menjadi buronan Belanda karena lagu Indonesia Raya tersebut.
• Lihat 1.000 Bendera Terpasang di Jembatang Gentala Arasy, Kaum Milenial Jambi Ungkap Harapan Ini
Belanda takut lagu tersebut dapat menambah gairah dan semangat rakyat Indonesia dan mulai melarang pemutaran lagu Indonesia.
Jepang pun juga melarang meski awalnya pernah memainkan lagu tersebut di radio Jepang untuk menarik simpati rakyat Indonesia.
Masa Kecil
Bernama asli Wage Soepratman, WR Soepratman lahir di Purworedjo, 9 Maret 1903 pada hari Jumat Wage.
Ayah WR Soepratman adalah seorang sersan batalyon VIII Hindia Belanda yang bernama Djoemono Senen.
la adalah anak ke-7 dari 8 bersaudara, dan merupakan satu-satunya anak laki-laki.
• Ini Kata Novel Baswedan Saat Tahu Kabar Meninggalnya Jaksa Fedrik Adhar yang Menangani Kasusnya
Sebenarnya ada dua orang anak laki-laki yang lahir lebih dahulu namun meninggal dunia waktu masih kanak-kanak.
Masa kecilnya dihabiskan di Jatinegara, Purworejo dan bersekolah di Taman Kanak-kanak (Frobel School).
Tahun 1910 ayahnya pensiun dan pindah ke Cimahi.
Di sana Soepratman bersekolah di SD Budi Utomo.
Ketika berusia 9 tahun pada 1912, sang ibu meninggal karena sakit-sakitan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/sosok-wr-supratman-tokoh-sumpah-pemuda-yang-terlupakan-dibelit-kemiskinan-hingga-jatuh-sakit.jpg)