Human Interest Story

Polisi di Jambi dan Pengendara Nyanyikan Indonesia Raya di Perempatan, Sampai Meneteskan Air Mata

Doni, yang saat ini menjabat sebagai Kasat Lantas Polresta Jambi ikut terbawa suasana di lapangan, saat menghentikan sejumlah pengendara

Penulis: Aryo Tondang | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/aryo tondang
Anggota Satlantas Polresta Jambi ikut bersama warga menyanyikan lagu Indonesia Raya, Senin (17/8/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Aryo Tondang

TRIBUNJAMBI.COM ,JAMBI - Suasana perayaan Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia tahun ini tampak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Seluruh masyarakat Indonesia, termasuk Kota Jambi sontak berhenti dari segala aktifitas, saat lagu Kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan secara serentak.

Seolah dalam satu rasa, warga, hingga pengendara tegap berdiri tidak perduli tengah berada di terik matahari.

Dari beragam profesi, hingga baju yang tidak satu warna, ikut serta dalam larutan nada yang dikeluarkan dari pengeras suara.

Anggota Satlantas Polresta Jambi ikut bersama warga menyanyikan lagu Indonesia Raya, Senin (17/8/2020).
Anggota Satlantas Polresta Jambi ikut bersama warga menyanyikan lagu Indonesia Raya, Senin (17/8/2020). (tribunjambi/aryo tondang)

Digdaya gelora Indonesia Raya, seolah menunjukkan bahwa Sang Dwiwarna akan selamanya berkibar, dan rasa nasionalisme masyarakat tidak pernah luntur, meski diterpa berbagai isu.

Tak Pakai Masker, Tak Mampu Bayar Rp50 Ribu, Warga Batanghari Bisa Dihukum Menyapu Pasar

Keluarga Napi di Jambi Dilarang Berkunjung ke Lapas, Kakanwil Jahari Sitepu Ungkap Aturan Baru

Hal tersebut yang mampu menitiskan air mata seorang anggota kepolisian dari Polresta Jambi, Kompol Doni Wahyudi.

Doni, yang saat ini menjabat sebagai Kasat Lantas Polresta Jambi ikut terbawa suasana di lapangan, saat menghentikan sejumlah pengendara untuk mendengar lagu kebangsaan RI.

Antusiasme masyarakat, dalam menyambut detik-detik peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tersebut, tak pelak meneteskan airmatanya.

Dirinya tidak menduga, tiga menit sejak pukul 10.17 hingga 10.20 WIB dikumandangkan, lagu Indonesia Raya mampu mempersatukan seluruh elemen masyarakat, dan berdiri dengan rasa nasionalisme yang tinggi.

Pemilik warung dan pengunjung, pedagang pernak-pernik dijalanan dan pengendara yang sedang melintas, tanpa instruksi berlebih, berhenti dari aktivitas masing-masing.

Dengan mengenakan masker dan helm, masing-masing turun dari kendaraannya, dan ikut khidmat menyayikan lagu Indonesia Raya.

Tidak ada ketakutan, saat beberapa pengendara sepeda motor tidak mengenakan kelengkapan berkendara, lagu Indonesia Raya, jadi prioritas utama, meski di depan petugas.

"Saya tidak pernah-pernahnya seperti ini, saya sangat tersentuh saat lagu kebangsaan dikumandangkan, dan melihat masyarakat ikut bersikap hormat," kata Doni, Senin (17/8) pagi.

"Saya tidak membayangkan sebelumnya, mulai dari pedagang sampai pengendara ikut larut dalam peringatan tersebut," imbuhnya.

Tiga menit tersebut menjadi kisah tersendiri baginya, dan juga bagi masyarakat Indonesia, dimana Hari Ulang Tahun Ke-75 Republik Indonesia dirayakan dalam situasi pandemi covid-19 serta sejumlah daerah yang tengah dilanda bencana.

Salah seorang warga, Naryo ikut terharu saat berada di perempatan jalan Simpang Pulai.

"Saya terharu saat mendengarkan lagu Indonesia Raya, saya lihat, ada polisi, TNI dan masyarakat, semua ikut terharu," katanya.

Dia berharap, Bangsa Indonesia bisa lebih maju lagi sehingga rakyat lebih sejahtera lagi.

Meski dengan berbagai guncangan, Sang Dwiwarna hingga saat ini masih berkibar menantang, dan selalu kibarkan persatuan.

Tepat tanggal 1Juli 2020 lalu, euforia suasana kemerdekaan telah berkumandang, saat pemerintah meminta masyarakat untuk mulai memasang bendera serta pernak-pernik kemewahan Hari Ulang Tahun Ke-75 Republik Indonesia.

Sambut Hari Kemerdekaan, Belasan Komunitas di Jambi Pasang 1.000 Bendera di Gentala Arasy

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pemasangan 1.000 bendera merah putih di Gentala Arasy yang dilakukan oleh lintas komunitas.

Lintas komunitas mengadakan kegiatan pemasangan 1.000 bendera di Gentala Arasy, untuk menyambut HUT RI ke 75.

Yang terlibat di kegiatan pemasangan 1.000 bendera merah putih ini lebih dari 10 komunitas, kegiatan ini dilakukan pada tanggal 16 Agustus pukul 4 sore.

Dilanjutkan hari ini (17/8/2020) pukul 10.00 WIB akan diam di tempat untuk hormat bendera.

Lalu, setelah pukul 12.00 WIB, semua masyarakat boleh mengambil bendera yang telah dipasang di sisi Jembatan Gentala Arasy.

Berdalih Tak Ingin Jauh, Kakek 70 Tahun di Kaltim Simpan Jasad Istri di Tandon Air Sampai Membusuk

Risma Pamit Pada Warga Surabaya, Cerita Sempat Ditawari Jadi Menteri di Pemerintahan Jokowi-Maruf

Akhirnya Akhirnya Meski Kabar Penikahan Nella Kharisma & Dory Harsa Terkesan Ditutup-tutupi

"Karena sudah beberapa bulan tidak berkegiatan akibat Covid-19, tidak ada buat kegiatan, tidak ada ruang, tidak ada tempat buat kita memperlihatkan karya-karya, di momen hari kemerdekaan kita buat kegiatan ini," kata Rido Komunitas Genpi.

Meskipun di tempat terbuka, banyak pengunjung yang lalu lalang kegiatan ini tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

"Tetap memakai masker, menggunakan sarung tangan, dan juga tetap menjaga jarak, meskipun area nya agak sulit tapi kita tetap protek diri kita sendiri yang terlibat di sini," tambahnya.

Ide pemasangan 1000 bendera di gentala arasyi karena tidak ada kegiatan beberapa bulan terakhir, kegiatan ini dilakukan mulai tanggal 16 Agustus dan juga puncaknya pada tanggal 18 Agustus, yaitu perform festipal dengan tajuk festival musik untuk negeri.

"Ide awalnya karena memang kita tidak berkegiatan beberapa bulan ini terutama di area publik, dengan momen hari kemerdekaan ini kita buat kegiatan pemasangan 1000 bendera di Gentala Arasy rangkaian pertama, untuk rangkaian ke dua tanggal 18 buat kegiatan di Candi Muaro Jambi, kebetulan ada suatu tempat destinasi baru, kita perform festifal musik, dengan tajuk festival musik untuk negeri," tutupnya.

Dia juga menyampaikan harapan secara pribadi agar Covid segera berlalu sedangkan untuk harapan secara komunitas maupun organisasi, kita memang bener-bener mengharapkan dari pemerintah juga untuk bisa memberikan solusi ke depannya, sebisa mungkin untuk bagaimana nanti ni ruang kami berkegiatan, gimana ni ruang kami untuk berkarya terutama untuk komunitas seni.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved