Begal Sadis di Sumsel Tewas usai Nekat Tembaki Polisi Saat Mau Ditangkap, Peluru Tembus Dada
Karena tersangka saat hendak ditangkap berusaha melawan petugas bahkan sempat menembaki petugas dengan senjata api rakitannya.
Tanpa basa-basi, pelaku langsung menembak korban dibagian paha sebelah kanan dan juga menusuk korban dibagian punggung. Baru kemudian melarikan diri," jelasnya.
Untung saja tak lama dari kejadian itu ada yang melihat korban dan langsung berkoordinasi dengan warga sekitar membawa korban ke RSUD Kayuagung.
"Korban di bawa ke rumah sakit supaya mendapat pertolongan atas luka yang didapatnya dari para tersangka.
Kapolres OKI, AKBP Alamsyah Palupessy Melaksanakan press release barang bukti pelaku begal yang ditembak mati, Kamis (13/8/2020). (SRIPOKU.COM / Nando)
Pihak keluarga langsung melaporkan aksi curas tersebut ke kantor polsek Petir," kata dia.
Sedangkan penangkapan terhadap tersangka tepatnya pada Rabu (12/8) anggota mendapat informasi tentang keberadaan salah satu tersangka yakni Efri alias Manga.
"Mendengar kabar tersebut, Kanit Pidum IPDA Rio Trisni bersama Kapolsek Pedamaran Timur dan anggota melakukan pengejaran dari pedamaran timur mengarah ke Sungai Menang
Dibantu Kapolsek sungai menang dan Kapolsek Mesuji Raya yang telah melakukan penyekatan supaya pelaku tidak bisa meloloskan diri," terangnya.
Kemudian sekira pukul 22.30 WIB, di desa Sidomulyo Kecamatan Sungai Menang petugas mendapati tersangka sedang mengendarai sepeda motor.
"Langsung saja dilakukan pengejaran oleh tim Buser Pidum dan Tim Macan Komering polsek Pedamaran Timur dan langsung melakukan penghadangan serta memerintahkan tersangka untuk berhenti dan menyerahkan diri," ujarnya.
Dikatakannya, tersangka yang melihat petugas sudah bersiap untuk menangkapnya membuat tersangka takut dan berusaha lari dari cegatan petugas.
"Tersangka ini langsung melompat dari sepeda motornya dan berlari ke arah perkebunan sawit PT. Sampoerna Hikmah IV yang membuat petugas memberi tembakan peringatan sebanyak tiga kali ke atas supaya tersangka berhenti dan menyerahkan diri," ungkapnya.
Namun, tersangka tidak mengindahkan peringatan tersebut malah semakin melawan dengan menembakkan senpiranya ke arah petugas.
"Tersangka yang membawa senpira jenis revolver miliknya, digunakan untuk berbalik melawan petugas dan menembaknya hingga mengenai Kanit Pidum IPDA Rio Trisno, tetapi tidak sampai mengakibatkan cidera karena kita memakai rompi anti peluru," tandasnya.
Kemudian, karena tindak tersangka yang dianggap sudah membahayakan jiwa petugas dan masyarakat sekitar maka terpaksa melumpuhkan dengan tembakan.