Kronologi Pembunuhan Sadis di Puskesmas, Pembesuk Ditikam Sampai Tewas oleh Pelaku yang Cemburu
Pembunuhan sadis terjadi di sebuah puskesmas di Jawa Timur. Korban tewas ditikam pisau. Peristiwa nahas yang dialami pria bernama Efendi (40)
TRIBUNJAMBI.COM - Pembunuhan sadis terjadi di sebuah puskesmas di Jawa Timur. Korban tewas ditikam pisau.
Peristiwa nahas yang dialami pria bernama Efendi (40) ini terjadi di Puskesmas Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.Suasana puskesmas mendadak mencekam, saat keributan terjadi pada Sabtu (8/8/2020) kemarin.
Seorang pria bernama Supriyadi (41) mendadak mengamuk.
Ia juga menikam seorang pembesuk yang bernama Efendi menggunakan pisau.
Ditikam Supriyadi menggunakan pisau, Efendi akhirnya kehilangan nyawa.
• Kalah di Tingkat Kasasi, Mantan Kabid Sumber Daya Air Provinsi Jambi Dihukum Empat Tahun Penjara
• BREAKING NEWS Hendak Beli Pupuk, Mobil Dinas Ini Jadi Sasaran Aksi Pecah Kaca di Pattimura
Supriyadi gelap mata hingga tega membunuh Efendi lantaran cemburu buta.
Keributan yang terjadi di puskesmas ini juga sempat menyita perhatian para petugas medis dan pengunjung.
Namun mereka tak ada yang berani mendekat untuk melerai perkelahian lantaran pelaku membawa senjata tajam.
Para petugas medis dan pengunjung bahkan langsung berlari menjauh.
"Petugas kami lari menjauh setelah melihat pisau dengan lumuran darah.
Begitu juga dengan keluarga pasien, lari semua," ungkap Kepala Puskesmas Tanjung Bumi, Mutmainnah kepada Surya, Minggu (9/8/2020).
Pria asal Desa/Kecamatan Tanjung Bumi itu tewas di lokasi kejadian setelah dada kirinya ditikam sebilah pisau.
Meski setelah peristiwa itu korban sempat dilakukan perawatan, namun akhirnya meninggal dunia akibat luka tusuk yang dideritanya.
"Penganiayaan tadi malam mengakibatkan korban mengalami luka berat dan meninggal dunia," ungkap Kapolsek Tanjung Bumi, Iptu Puji Purnomo kepada Surya, Minggu (9/8/2020).
• Aksi Pecah Kaca di Pattimura, Uang Rp 6 Juta Raib Digondol Pencuri
Kronologi kejadian
Kasus pembunuhan itu terjadi pada Sabtu sekitar pukul 22.00 WIB.
Adapun pelakunya diketahui bernama Supriyadi, warga Kecamatan Tanjung Bumi.
Sedangkan korbannya adalah Efendi (40), yang berasal dari desa dan kecamatan yang sama.
Saat kejadian itu, pelaku diketahui sedang menjaga ayahnya yang dirawat di puskesmas setempat.
Sedangkan korban bersama dengan warga lainnya datang untuk membesuk orangtuanya.
"Korban datang bersama rombongan, berniat membesuk orangtua pelaku," jelas Puji.
Mengetahui korban datang, bukannya senang pelaku justru emosi dan mengambil pisau.
"Pelaku langsung menusukkan pisau ke korban yang tengah duduk di lorong puskesmas," ungkap Kapolsek Tanjung Bumi, Iptu Puji Purnomo.
Setelah menusuk korban, pelaku lari dan menyerahkan diri ke Mapolsek Tanjung Bumi.
Diduga berselingkuh
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, pelaku nekat menikam korban karena cemburu.
Sebab, korban dicurigai tengah berselingkuh dengan istrinya.
Pasalnya, beberapa hari sebelumnya antara korban dan istri pelaku terpergok ngobrol berduaan.
• Kasus Perdagangan Offset Satwa Liar, Fendi Dituntut Dua Tahun Penjara
Saat didekati pelaku itu, korban justru kabur dan istrinya masuk kamar.
"Ketika pelaku menghampiri, satu (korban) nya lari dan satu (istri) nya masuk kamar," ucap Puji.
Terkait dengan kasus itu, polisi hingga saat ini masih melakukan upaya penyelidikan.
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan di antaranya adalah pakaian korban.
Polisi juga mengamankan pisau yang digunakan pelaku untuk melakukan penikaman. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta Pembunuhan di Puskesmas Bangkalan, Pembesuk Tewas Ditusuk Pisau, Motif Cemburu
dan di Tribunnews.com Cemburu, Pria Tikam Pembesuk di Puskesmas Bangkalan hingga Tewas, Curiga Selingkuh dengan Istrinya
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul KRONOLOGI dan Fakta Pembesuk Ditikam Hingga Tewas di Puskesmas, Pelaku Cemburu Diselingkuhi Istri, https://makassar.tribunnews.com/2020/08/10/kronologi-dan-fakta-pembesuk-ditikam-hingga-tewas-di-puskesmas-pelaku-cemburu-diselingkuhi-istri?page=all.
Editor: Ansar