10 Pemain Positif Covid-19, Laga Goias vs Sao Paulo di Liga Brasil Ditunda jelang Pertandingan

Liga Brasil atau Campeonato Brasileiro Série A tertunda antaran ada pemain terjangkit virus corona.

Editor: Heri Prihartono
EVARISTO SA AFP via France24.com
Seorang veteran Perang Dunia II di Brasil berusia 99 tahun berhasil sembuh dari virus corona. 

Dia dan pakar kesehatan masyarakat lainnya telah memperingatkan bahwa Brasil masih belum memiliki rencana terkoordinasi untuk memerangi pandemi virus corona. Itu karena banyak pejabat berfokus pada "pembukaan kembali” yang kemungkinan akan semakin meningkatkan penyebaran virus corona dan memperburuk wabah Covid-19.

Maurizio Sarri Dipecat, Andrea Pirlo Resmi Diperkenalkan Sebagai Pelatih Anyar Juventus

Dua menteri kesehatan Brasil bahkan mengundurkan diri karena berbeda pendapat dengan Bolsonaro. Penggantinya adalah seorang jenderal militer yang telah meninggalkan seruan untuk menjaga jarak.

Padahal menurut ahli, aturan jaga jarak sangatlah penting. Namun Bolsonaro menolak pendapat para ahli. Bolsonaro bahkan yang menyebut Covid-19 sebagai flu ringan.

Dia mengatakan bahwa dia sembuh dari infeksi virus corona berkat hydroxychloroquine, obat anti-malaria yang belum terbukti melawan virus corona. “Kami tidak tahu di mana itu (kematina) akan berhenti, mungkin pada 150.000 atau 200.000 kematian,” kata Kepala Departemen Penyakit Menular di Sao Paulo State University Alexandre Naime.

Dia menambahkan hanya bisa berpasrah atas penanganan pandemi virus corona di Brasil.

Dia mengatakan satu-satunya perbandingan yang paling mungkin atas wabah virus corona adalah penyakit yang dibawa oleh penjajah, seperti cacar.

Penyakit cacar menghancurkan populasi asli Amerika ketika orang-orang Eropa pertama kali tiba di benua tersebut. Sementara sejarah itu sudah lama berlalu, Urbaez mengatakan Brasil hari ini tampaknya sama-sama pasrah dengan kematian akibat Covid-19 yang akan datang. (*)

Hutan Hujan Amazone Bisa Jadi Pusat Pandemi Virus Selanjutnya

 Seorang ahli ekologi asal Brasil David Lapola, mengatakan bahwa pandemi berikutnya bisa berasal dari hutan hujan Amazon.

Menurutnya, meluasnya gangguan manusia pada hewan di sana disebabkan oleh deforestasi yang merajalela.

Sebelumnya, para peneliti telah mengatakan bahwa ‘urbanisasi’ pada alam liar berkontribusi terhadap timbulnya penyakit zoonosis yang berpindah dari hewan ke manusia.

Ini termasuk virus corona baru yang diyakini peneliti berasal dari kelelawar sebelum menular ke orang-orang di provinsi Hubei, Tiongkok.

Rumah Mewah Shah Rukh Khan Seharga Rp 694 Miliar yang Bernuansa Eropa

Walaupun 27 Tahun Di Hutan, Pria Ini Tak Pernah Putus Hubungan dengan Modernitas

Lapola, yang mempelajari bagaimana aktivitas manusia dapat mengubah ekosistem hutan tropis di masa depan, mengatakan bahwa hal sama sedang terjadi di Amazon.

“Amazon merupakan tempat penyimpanan virus terbesar. Sebaiknya kita jangan main-main,” kata Lapola kepada AFP.

Kini, hutan hujan terbesar di dunia tersebut, semakin menghilang dengan kecepatan yang mengkhawatirkan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved