Femalenials

Kisah Lewi Ana Jalani Belajar Online, Kerap Membuat Gagal Paham

Virus corona atau corona virus disease 10 (Covid-19) menjadi kata kunci paling populer tahun 2020 ini. Semakin hari, kasus yang membuat

Penulis: Herupitra | Editor: Fifi Suryani
ISTIMEWA
Gadis Kincai, Lewi Ana 

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Virus corona atau corona virus disease 10 (Covid-19) menjadi kata kunci paling populer tahun 2020 ini.

Semakin hari, kasus yang membuat dunia terguncang ini terus menelan korban. Meski banyak yang sembuh, namun tidak sedikit juga menjadi korban virus ini.

Demi mencegah dan mengantisipasi penyebaran virus corona di Indonesia, instansi pendidikan mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan pembelajaran secara online.

Belajar secara daring/online, merupakan sistem belajar memanfaatkan akses internet sebagai media pembelajaran.

Menurut Gadis Kincai 2020, Lewi Ana belajar secara online pastinya menimbulkan dampak positif dan negatif tersendiri.

"Dampak positif, kita dapat mengakses materi pembelajaran kapanpun dan dimanapun. Kita juga dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran sambil bersantai dan mengerjakan kegiatan lain," ungkap dara kelahiran Koto Salak, Kecamatan Tanco pada 1 September 2000 lalu.

Namun, ujar mahasiswa jurusan Hukum Keluarga Islam IAIN Kerinci, jika dilihat dari sisi negatifnya, kegiatan belajar secara daring dirasa cukup merugikan para siswa dan mahasiswa khususnya. Diantaranya akses internet yang tidak stabil membuat kegiatan belajar online terhambat.

"Belajar online yang dilakukan juga sangat kurang efektif bagi siswa/mahasiswa," sebut mahasiswa semester tujuh ini.

Anak bungsu dari dua bersaudara ini mengatakan, belajar secara online (mandiri), mengakibatkan pelajar gagal paham. Dan bahkan tidak paham sama sekali dengan materi yang diberikan, terlebih lagi diberikan tugas yang menumpuk.

"Sebagai seorang mahasiswa, saya sangat merasakan hal tersebut. Di samping jaringan yang tidak memadai, juga kurangnya penjelasan dari tenaga pengajar tentang materi," ungkap alumni MAN Sebukar.

Gadis berkulit putih ini pun menyarankan, jika masih dilaksanakan belajar secara online, sebaiknya tenaga pengajar memberikan penjelasan lebih lagi untuk para pelajar. Baik itu dalam bentuk video, power point dan sebagainya.

"Agar kegiatan belajar online lebih efektif dan tidak monoton," harapnya.

Negatif lainnya, lanjut gadis yang biasa disapa Lewi ini, belajar menjadi tidak fokus. Dimana belajar dari rumah membuat para pelajar menggunakan gadgetnya lebih lama dari biasanya. Namun, kenyataannya banyak pelajar yang tidak fokus saat belajar online.

"Bukannya belajar mereka malah asyik main game, bersosial media, dan sebagainya," ucapnya.

Dalam keadaan seperti ini tambahnya, kita tidak dapat menyalahkan siapa-siapa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved