Komunitas
Jadi Media untuk Bercerita, MACI Jambi Mengedukasi Sejarah Lewat Motor Antik
Pecinta otomotif tidak melulu mengincar keluaran baru tapi juga barang produksi lama bahkan yang bernilai sejarah. Di Jambi ada komunitas motor antik
Penulis: Nurlailis | Editor: Fifi Suryani
BSA merupakan salah satu pabrikan lawas asal Inggris yang masih eksis hingga saat ini. BSA dikenal memiliki produk-produk motor bermutu selama era perang dunia ke 2.
Edie menceritakan proses untuk mendapatkan motor ini membutuhkan waktu dan tidak berada di Jambi melainkan di Jakarta. Ia menyebutkan motor ini masih kuat digunakan untuk jalur mendaki.
“Untuk saat ini keaslian ada 75 persen. Yang diganti seperti ada ban, kampas rem, kopling, jok, bola lampu. Selebihnya masih aman,” ungkapnya.
Perawatan harian yang ia lakukan adalah mengganti minyak, busi, oli. Bahkan sebenArnya motor ini bahan bakarnya bisa menggunakan minyak tanah. Untuk sparepart masih bisa diakali seperti mencari persamaan sparepart. Kalau tidak bisa mencari di kota besar.
Mengenai harga saat tahun 2005-2008, rata-rata masih dibawah 10 juta. Namun saat ini bisa puluhan juta. Bahkan sebenarnya harga motor antik ini berdasarkan kesepakatan penjual dan pembeli.
Saat digunakan di jalan raya motor antik ini tentu tidak ada STNK dan BPKB. Namun motor antik ini dilindungi UU cagar budaya. Untuk keamanan, yang tergabung di MACI memiliki kartu anggota yang didalamnya tertulis keterangan motor, tahun, merek dan nomor kerangka. Sehingga saat ada razia kartu itu bisa ditunjukan.
Edie mengaku sudah tertarik pada motor sejak lama. Pada tahun 2002 tertarik pada vespa dan berlanjut hingga motor antik.
“Alasannya memang hobi dan kepuasan batin, ada tantangan tersendiri. Contohnya untuk menyalakan motor itu seolah memiliki irama tersendiri agar bisa hidup,” pungkasnya.