Gempa Bumi Hari ini
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya
Gempa Bumi Hari Ini terjadi di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT). Gempa tersebut berkekuatan magnitudo (M) 4,9.
Jika laporan terhimpun dari beberapa ponsel sekaligus dalam rentang waktu dan lokasi yang berdekatan, server akan mengirim alarm balik ke pengguna aplikasi yang berada atau berdekatan dengan lokasi.
Alarm dari pusat akan sampai ke pengguna dalam hitungan detik.
Baca: Inilah 4 Penyakit Umum Pada Smartphone Android, Pernah Merasakannya?
Baca: Cara Membuat Stiker WahtsApp Pakai Wajah Sendiri di Android dan iPhone
Baca: Daftar 22 Aplikasi Android yang Dihapus Google karena Kena Walware, Sedot Baterai dan Kuota
Waktu beberapa detik itu bisa digunakan bersembunyi di kolong meja atau mencari tempat perlindungan lain sebelum gempa benar-benar terjadi.
Fitur alarm otomatis tersebut belum terpatri saat ini.
Ilmuwan yang menggodok MyShake, Qingkai Kong dan Richard Allen dari University of California, berjanji bakal segera mematrikan fitur tersebut.
Namun, mereka pertama-tama membutuhkan basis pengguna sebanyak-banyaknya agar data yang terhimpun lebih akurat.
Pasalnya, pengguna merupakan alat evaluasi dan pengukur akurasi aplikasi yang utama.
Tantangan
Sembari menambah basis pengguna, MyShake juga terus diperbarui secara berkala.
Menurut Allen, masih ada dua kesulitan yang dihadapi timnya.
Pertama, mengembangkan algoritma aplikasi agar lebih sensitif dan lebih tepat mengklasifikasikan gejala.
"Membedakan antara getaran gempa bumi dan getaran lainnya," kata dia.
Tantangan kedua adalah soal baterai.
Allen mengakui pendeteksian terus menerus akan cepat memakan baterai smartphone.
Baca: Aura Kasih Pendamping Dylan Sahara Saat Menikah, Kini Setelah Meninggal Momen Ini Terbayang Lagi
Baca: Sutopo Akui Banyak Jatuh Korban Tsunami Kemarin, Kita Tak Mampu Deteksi Aktivitas Vulkanik
Baca: VIDEO: Bani Seventeen Dimakamkan di Yogya, Turut Melayat Eross Sheila On 7
Baca: Unggahan Kerinduan Istri Herman Seventeen, Nyanyikan Andaikan Kau Datang Tak Kuat Tahan Tangis
Saat ini, Allen dan tim sedang mengembangkan software khusus untuk mengatasi masalah tersebut.
"Kami akan membangun software yang mampu memonitor akselerometer, menyaring gejalanya, tanpa menghabiskan daya," ia menuturkan.