Gempa Bumi Hari ini
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya
Gempa Bumi Hari Ini terjadi di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT). Gempa tersebut berkekuatan magnitudo (M) 4,9.
TRIBUNJAMBI.COM - Gempa Bumi Hari Ini terjadi di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT). Gempa tersebut berkekuatan magnitudo (M) 4,9.
Dari data BMKG, seperti yang dilihat detikcom, gempa tersebut terjadi pada Sabtu (8/8/2020), pada pukul 23.32 WIB dengan kekuatan M 4,9.
Lokasi gempa berada di 9,85 lintang selatan, dan 119,00 bujur timur. "Pusat gempa berada di laut 28 km tenggara Sumba Barat Daya. Kedalaman 10 km," tulis BMKG.
Belum ada data kerusakan akibat kejadian tersebut. Selain itu, belum diketahui ada tidaknya korban saat gempa berlangsung. (*)
Deteksi Gempa Bumi Dengan Aplikasi Gratis MyShake Instal di HP Android Anda
Indonesia menjadi satu diantara wilayah yang rawan terjadi gempa bumi.
Indonesia merupakan daerah rawan gempa bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup ke dalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatif ke arah barat.
Gempa bumi menurut para ahli memang belum dapat diprediksi kapan datangnya, meski begitu para peneliti tidak menyerah untuk mengembangklan teknologi yang bisa memberikan informasi tentang kejadian gempa.
Satu diantara yang dilakukan yakni mengembangkan aplikasi untuk mendeteksi gempa bumi.
Tim peneliti asal University of California, AS, mengembangkan aplikasi Android yang bisa mendeteksi gejala gempa.
Baca: Tidak Mau Status Sedang Mengetik-mu di Whatsapp Ketahuan, Pake Aplikasi Ini!
Baca: Cara Melacak Keberadaan Pacar Pakai Aplikasi WhatsApp, Buka Android Kamu!
Bertajuk "MyShake", aplikasi itu memanfaatkan akselerometer super sensitif yang terpatri pada sistem GPS ponsel.
Sederhananya, aplikasi tersebut akan mengukur getaran bumi yang terdeteksi akselerometer super sensitif pada sistem GPS ponsel, sebagaimana dihimpun Nextren, Kamis (18/2/2016), dari PopularMechanics.

Selanjutnya, jika ada gejala yang "mengkhawatirkan" dari proses pendeteksian, aplikasi akan melaporkan ke server pusat.
Data yang terdeteksi sepaket dengan rekaman waktu gejala terjadi, lokasi, dan besarannya.