Viral, Sedang Bikin Peti Mati Pria Ini Sebut Kejatuhan Batu "Keramat", Ungkap Ditawar Rp 1 Miliar
Josua menjelaskan, batu yang ditemukannya itu seberat 2,2 kilogram dan tertanam sekitar 15 cm di dalam tanah.
Soal batu meteor Josua yang diakui sudah ada yang menawar hingga Rp 1 miliar, Situmeang menganggapnya hanya candaan saja.
"Memang ada yang sudah menawar untuk membeli batu itu, tapi saya yakin hanya bercanda saja. Apalagi, nilai yang ditawarkan sangat tinggi sekali," ucap Situmeang.
Batu Lain Seharga Rp 42,2 Miliar
Di negara lain, tepatnya di Tanzania, seorang buruh tambang bernama Saniniu Laizer, kaya mendadak seusai menjual dua batu Tanzanite terbesar yang ditemukan di sana.
Ayah 30 anak dari 4 istri ini beruntung bisa menemukan tanzanite sebesar 15 kilogram atau rekor yang terbesar yang pernah ditemukan.
Tanzanite adalah salah satu batu paling langka di dunia dan bernilai sangat tinggi, serta hanya ditemukan di wilayah Tanzania.
Pria ini mendapatkan 2,4 juta Poundsterling atau sekitar Rp 42,2 miliar dari Kementerian Pertambangan usai menjual dua Tanzanite kasar berbobot 9,27 kilogram dan 5,103 kilogram tersebut.
• Akhirnya Terbongkar Profesi Asli Hadi Pranoto, Bukan Profesor? Saya Bukan Dokter Ini yang Dilakuka
• Aktor Hospital Playlist, Jo Jung Suk dan Gummy Dikaruniai Putri Pertama
• Bisa Dirakit Sendiri! Dosen Unja Ajarkan Masyarakat Mudung Laut Buat Dual Dispensing Hand Sanitizer
Kemudian, seperti apa batu yang disebut Tanzanite itu?
Gemolog Hobart M. King, Ph.D., dalam laman geology.com mencatatkan bahwa Tanzanite merupakan nama dagang yang pertama kali digunakan oleh Tiffany and Company untuk spesimen permata berkualitas mineral zoisite dengan warna biru.
Tiffany bisa saja menjualnya dengan nama "Blue Zoisite," namun ternyata pihaknya lebih memilih nama "Tanzanite" untuk menggugah minat pelanggan dan lebih mudah dipasarkan.
Nama "Tanzanite" diberikan karena satu-satunya deposit tanzanite yang dikenal di dunia yang mempunyai kepentingan komersial yaitu di Tanzania Utara.
Nama ini merepresentasikan asal geografis yang terbatas dari permata tersebut.
Seluruh tambangnya berada di area sekitar delapan mil persegi di Bukit Merelani, dekat pangkalan Gunung Kilimanjaro dan kota Arusha.
Walaupun hampir semua batu permata paling populer di dunia telah dikenal dan digunakan selama ratusan tahun, Tanzanite tidak ditemukan dalam jumlah komersial sampai tahun 1960-an.
Dalam waktu singkat Tanzanite sudah menjadi permata biru paling populer kedua di bawah Safir.