Wanita di Muratara Ini Mau Muntah Saat Mandi Darah Kerbau, Bayar Nazar Karena Jadi Sarjana

Fitri Romadona Sita (22) merayakan keberhasilannya menjadi seorang sarjana dengan mandi darah kerbau.

Editor: Rahimin
Dokumen Pribadi
Fitri Romadona mandi darah kerbau di Desa Pauh I, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) 

TRIBUNJAMBI.COM - Bernazar dilakukan seseorang jika punya keinginan. Nazar dalam bentuk apa saja bisa, sesuai dengan kemampuan. 

Perayaan dengan selamatan wajar dilakukan saat seseorang berhasil melakukan atau menempuh sesuatu, atau keinginannya tercapai.

Ada sesuatu hal tak wajar yang dilakukan seorang gadis di Kabupaten Musirawas Utara (Muratara) Sumatera Selatan.

Dia melakukan sesuatu tak wajar karena membayar nazarnya.

Fitri Romadona Sita (22) merayakan keberhasilannya menjadi seorang sarjana dengan mandi darah kerbau.

Terekam Kamera Tunjukkan Kemaluan dan Masturbasi Sambil Lihat Anak-anak, Pria Ini Dicari Polisi

Buka Prostitusi Sekali Kencan Rp 500 Ribu, 11 Wanita dan 3 Pria Digerebek di Indekos Saat Mesum

Dua Ledakan Besar Guncang Ibukota Lebanon, 73 Orang Tewas dan Ribuan Lainnya Terluka

Fitri nyaris mau muntah saat mandi darah kerbau. Ternyata, aksi mandi darah tersebut dilakukannya demi memenuhi nazar sang kakek, mendiang Jipri, apabila dirinya lulus kuliah.

Warga Desa Pauh I, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan itu mengaku nazar tersebut dilakukan secara turun temurun oleh keluarga sang nenek, Marhana (74) dan kakeknya.

Oleh karena itu, setelah Jipri meninggal, Fitri meneruskan memenuhi nazar sang kakek. "Darah kerbau itu amis, saya hampir mau muntah, karena saya tidak tahan dengan baunya."

"Tapi tidak masalah, karena ini nazar kakek dan nenek saya, jadi harus dituruti," ujarnya, Selasa (4/8/2020).

Abu Hendar (54), orangtua Fitri menjelaskan, nazar mandi darah kerbau ini dilakukannya secara turun temurun di keluarganya.

 "Sudah tujuh keluarga kami yang mandi darah kerbau ini," kata Abu Hendar.

Abu Hendar menyebutkan, tujuh keluarganya itu ialah tiga saudaranya (anak Marhana) dan empat anaknya (cucu Marhana).

Mayoritas Kandidat Dinasti Politik Menang di Tiga Pilkada, Menurut Peneliti Ini Penyebabnya

Klaim Temukan Obat Covid-19, Rektor IPB Arif Satria Bantah Keras Punya Alumnus Hadi Pranoto

Lahir Melalui Operasi Caesar, Cucu Keempat Presiden Jokowi Dalam Keadaan Sehat

"Nah yang ini anak bungsu saya baru lulus kuliah," kata Abu Hendar yang merupakan anak Marhana.

Abu Hendar mengatakan, nazar mandi darah kerbau ini dicetuskan sejak bapaknya almarhum Jipri (suami Marhana) masih hidup.

ILUSTRASI Kerbau
ILUSTRASI Kerbau (IST)

Darah kerbau yang dimandikan pun dari kerbau miliknya sendiri, karena keluarga ini memiliki banyak ternak kerbau. "Ini sudah menjadi tradisi di keluarga kami, tapi khusus keluarga kami, bukan tradisi kampung," kata Abu Hendar.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved