Klaim Temukan Obat Covid-19, Rektor IPB Arif Satria Bantah Keras Punya Alumnus Hadi Pranoto

Hadi Pranoto yang mengaku sebagai profesor itu sempat dikabarkan merupakan lulusan S3 (doktor) Institut Pertanian Bogor (IPB).

Editor: Tommy Kurniawan
Istagram Anji
Prof Hadi Pranoto bersama Anji 

TRIBUNJAMBI.COM - Nama Hadi Pranoto sedang menjadi sorotan tajam di tengah masyarakat.

Hal itu menyusul viralnya video wawancara dengan musisi Anji yang diunggah di akun YouTube dunia Manji beberapa waktu lalu sebelum akhirnya dihapus oleh pihak Youtube.

Dilansir TribunWow.com, dalam video tersebut Hadi Pranoto mengklaim telah menemukan obat atau herbal untuk  penyembuhan maupun pencegahan Covid-19.

Selain itu, Hadi Pranoto yang mengaku sebagai profesor itu sempat dikabarkan merupakan lulusan S3 (doktor) Institut Pertanian Bogor (IPB).

Hal itu lantaran nama Hadi Pranoto benar masuk dalam pangkalan data pendidikan tinggi (PDDikti).

Berikut Aturan dan Tahapan Pelaksanaan SKB CPNS 2019, Simak Beberapa Hal Penting Berikut Ini

Cucu Keempat Presiden Jokowi yang Baru Lahir Dipastikan Memiliki Nama Belakang Nasution

Dibongkar Raffi Ahmad, Segini Pendapatan Baim Wong per Bulan, Bisa Lebihi Suami Nagita Slavina?

Sudah Tahu Luar Dalam, Jessica Iskandar Senyum-senyum Saat Ditanya Soal Hal Ini tentang Richard Kyle

Namun kabar tersebut rupanya dibantah langsung oleh Rektor IPB, Arif Satria, seperti yang dikutip dari Kompas Petang, Selasa (4/8/2020).

Arif Satria mengakui memang ada alumnus S3 IPB yang bernama Hadi Pranoto.

Namun dikatakannya bahwa Hadi Pranoto lulus S3 IPB bukanlah orang yang saat ini sedang menjadi sorotan lantaran klaimnya terhadap obat Covid-19.

"Memang memiliki alumnus yang bernama Hadi Pranoto, beliau lulus S3 pada tahun 2012," ujar Arif Satria.

"Namun Hadi Pranoto alumnus IPB ini bukanlah Hadi Pranoto yang saat ini menjadi bahan perbincangan publik, terkait dengan obat Covid-19 yang ramai di media sosial," jelasnya.

Akui Bukan Dokter

Sebelumnya dalam kesempatan terpisah, Hadi Pranoto mengakui bahwa dirinya memang bukan seorang dokter, namun hanyalah seorang tim riset.

Ia juga tidak mengelak bahwa memang datanya dirinya tidak tertera di database milik Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Oleh karenanya dirinya akan meminta maaf kepada IDI terkait statusnya tersebut.

Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber dalam acara Kompas Siang, Selasa (4/8/2020).

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved