Update Setelah Ledakan Besar di Beirut Ibu Kota Lebanon, Bakal Umumkan Keadaan Darurat?
Diberitakan ledakan ini terjadi di sebuah pelabuhan dan meluluhlantakan bangunan yang ada di sekitarnya. Bahkan suara ledakannya terdengar
TRIBUNJAMBI.COM - Ledakan dahsyat telah memporakporandakan ibukota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat.
Diberitakan ledakan ini terjadi di sebuah pelabuhan dan meluluhlantakan bangunan yang ada di sekitarnya.
Bahkan suara ledakannya terdengar hingga radius 25 mil dari arah selatan.
Dikutip Tribunnewswiki dari Al Jazeera, berikut ini adalah pembaruan terbaru dari ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon:

16:50 GMT - Menteri Kesehatan Lebanon menyatakan ratusan orang terluka
Ratusan orang terluka dalam ledakan besar yang melanda ibukota Lebanon, Beirut, kata Hamad Hassan, menteri kesehatan negara itu, kepada Al Jazeera.
16:51 GMT - Setidaknya 10 orang tewas dalam ledakan
Setidaknya 10 mayat telah dibawa ke rumah sakit setelah ledakan di daerah pelabuhan Beirut, satu sumber keamanan Lebanon dan satu sumber medis mengatakan kepada kantor berita Reuters.
• Ledakan di Beirut, Lebanon, 50 Tewas dan Ribuan Korban Terluka, Getaran Ledakan Terasa Hingga Siprus
• Promo & Diskon HP Agustus 2020 - Samsung, Xiaomi, Oppo, Vivo, Realme
17:22 GMT - Israel tidak terlibat dalam ledakan Beirut, kata pejabat Israel
Israel tidak ada hubungannya dengan ledakan besar di daerah pelabuhan Beirut, kata seorang pejabat Israel.
"Israel tidak ada hubungannya dengan insiden itu," kata pejabat itu dengan syarat anonimitas.
Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi mengatakan kepada televisi Israel N12 bahwa ledakan itu kemungkinan besar merupakan kecelakaan yang disebabkan oleh kebakaran.

17:25 GMT - Newsfeed: Ledakan besar mengguncang ibukota Lebanon
17:27 GMT - Ledakan 'yang disebabkan oleh bahan peledak yang disimpan di gudang': Resmi
Zeina Khodr dari Al Jazeera melaporkan dari Beirut mengatakan kepala Keamanan Umum, Jenderal Abbas Ibrahim, mengunjungi lokasi ledakan dan mengatakan tampaknya ledakan itu disebabkan oleh bahan peledak yang disimpan di gudang.