Diguncang Ledakan, Ini 6 Fakta Lebanon, Beirut Dijuluki Paris di Timur Tengah-Perang Saudara
Ledakan ini mengirimkan gelombang kejut yang menghancurkan jendela, menghancurkan batu, dan mengguncang tanah di ibukota Lebanon.
Kehidupan malam, seperti halnya night club, café-café, serta restoran dan hotel-hotel di sepanjang pantai yang lengkap dengan fasilitas kapal mewah/yacht sampai tempat perjudian “Casino du Liban” menunjukkan kesan karakteristik masyarakat “urban-state dengan penghasilan perkapita sekitar $5,770 yang dominan cenderung konsumtif.
Sejarah singkat Lebanon
Era Pra-Sejarah
Sekitar tahun 3000 sebelum Masehi, bangsa pertama kali yang bermukim di Lebanon adalah bangsa Semit Kana’an (the Kanaanites, a Smitic People) atau menurut Yunani disebut “Phoenician”.
Karena berdiam diri di daerah pantai, bangsa Phoenician terkenal dengan aktivitas pelayaran dan perdagangan.
Pusat kekuasaannya berada di Byblos, sekitar 30 km utara Beirut.
Sementara di Sidon atau sekitar 25 km selatan Beirut, mereka mendirikan sebuah benteng kuat dan indah yang dibangun di atas pantai.
Demikian pula dengan di Baalbek, dibangun candi dewa Yupiter yang kemegahannya tak kalah indah dengan candi-candi di kota Luxor dan Aswan, Mesir.
Era Roman-Bizantium
Pada 332 SM bangsa Romawi menaklukkan Phoenicia dan memerintah Lebanon sebagai bagian dari Propinsi Suriah.
Pada kekuasaan Romawi itu, kota Beirut (Beyrouth) mulai berkembang.
Bahasa Aramaic yang dominan di timurpun menggeser bahasa Phoenicia dan manandai integrasi budaya di kawasan tersrebut dengan negara-negara tetangganya.
Pada era kekaisaran Romawi inilah agama Kristen mulai berkembang di Lebanon.
Era Pemerintahan Islam
Islam masuk ke Suriah dan Lebanon pada tahun 632 Masehi.