Berita Internasional

Belum Perang di Laut China Selatan, Trump dan Xi Jinping Perang Untuk Rebutan TikTok, Tiongkok Kesal

Belum Perang di Laut China Selatan, Trump dan Xi Jinping Perang Untuk Rebutan TikTok, Tiongkok Kesal

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Sputnik News
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan) dan Presiden China Xi Jinping (kiri). 

"Mereka (Microsoft) sama sekali tidak mempunyai hak hingga kami memberikannya," klaim mantan pemandu acara The Apprentice tersebut. (Ardi Priyatno Utomo)

Kemarahan Pemerintah China

Pemerintah China menegaskan, pihaknya tidak akan menerima "pencurian" TikTok oleh Amerika.

Melansir surat kabar China Daily yang dikutip Reuters, Beijing menegaskan akan menanggapi langkah Washington yang mendorong ByteDance untuk menjual aplikasi video pendek TikTok yang beroperasi di AS ke Microsoft.

Dalam sebuah tajuknya, China Daily menuliskan, "penindasan" Amerika Serikat terhadap perusahaan-perusahaan teknologi China adalah konsekuensi dari visi omong kosong Washington tentang "orang Amerika pertama" dan membuat China tidak punya pilihan selain "penyerahan atau pertempuran fana di dunia teknologi".

Polres Muarojambi Tangkap Pelaku Pembakaran Lahan di Sekernan dan Jaluko

Sinopsis Film Ana Maria In Novela Land, Kehidupan Remaja yang Terjebak dalam Telenovela

"China memiliki banyak cara untuk merespons jika pemerintah Amerika melakukan penghancuran dan perebutan yang direncanakan," tambahnya.

Microsoft Corp pada hari Senin mengatakan bahwa pihaknya tengah dalam pembicaraan dengan ByteDance untuk membeli TikTok setelah Presiden AS Donald Trump membatalkan rencana mengenai larangan aplikasi tersebut dengan alasan keamanan nasional dan memberi perusahaan waktu 45 hari untuk mencapai kesepakatan.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada akhir pekan bahwa Trump akan mengambil tindakan dalam waktu dekat terhadap perusahaan perangkat lunak China yang berbagi data pengguna dengan pemerintah China.

6 Kode Redeem Free Fire 5 Agustus 2020 - Buruan Klaim sebelum Kadaluwarsa

Tiga Jembatan di Tanjabtim Diremajakan, Dinas PUPR Gunakan Anggaran Tanggap Darurat

Surat kabar Global Times, yang juga didukung pemerintah, mengatakan perlakuan terhadap ByteDance dan Huawei Technologies dari AS, yang sekarang dimasukkan dalam daftar hitam perdagangan AS, menunjukkan upaya-upaya AS untuk memisahkan ekonominya dari China.

Tiongkok memiliki kemampuan terbatas untuk memberikan perlindungan kepada perusahaan-perusahaan China ini dengan membalas terhadap perusahaan-perusahaan AS karena Amerika Serikat memiliki keunggulan teknologi dan pengaruh dengan sekutu-sekutunya.

"Pembukaan China ke dunia luar dan disintegrasi strategi decoupling AS harus menjadi prioritas," demikian tajuk Global Times.

Luas Tanam Padi di Batanghari Belum Capai Target, Dinas TPH Tetap Optimis

Promo Alfamart dengan Durasi Panjang, Ada Diskon Spesial Kemerdekaan, Cek Katalog Promonya di Sini

Informasi saja, Global Times diterbitkan oleh People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis China yang berkuasa.(*)

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Trump Ingin Pemerintah AS Dapat Bagian dari Pembelian TikTok" dan di Kontan.co.id dengan judul "China tidak akan terima 'pencurian' Amerika atas TikTok"

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved