Harga Instrumen Pasar Modal di Posisi Rendah, Berikut Alternatif Investasi Obligasi Bagi Investor
Berinvestasi di pasar modal di era kebiasaan baru menjadi tantangan dan peluang bagi para pelaku pasar modal, khususnya investor.
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Fifi Suryani
Juga bisa dijadikan alternatif bagi investor yang tidak mempunyai waktu untuk memantau pergerakan saham dan obligasi jika berinvestasi langsung, atau bagi investor-investor yang tidak memiliki kemampuan untuk memilih instrumen secara langsung.
Dengan hanya membeli satu unit reksa dana saja, investor sudah menitipkan dana di portofolio reksa dana yang dikelola Manajer Investasi (MI) secara profesional.
MI yang akan berperan untuk menyusun portofolio investasi, memilih saham, obligasi dan instrumen pasar uang serta mengelolanya.
Investor hanya membeli unit reksa dana dan memantau perkembangan harga unit.
Ada pilihan reksa dana yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan investasi (target return), jangka waktu dan profil risiko, yaitu reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap (obligasi), dan reksa dana pasar uang.
Investor bisa membeli reksa dana melalui MI yang juga menjalankan fungsi pemasaran atau bisa juga melalui agen penjual reksa dana yang saat ini dilayani oleh bank-bank dan agen penjual lain termasuk sejumlah online shop.
Instrumen berikutnya adalah Exchange Traded Fund (ETF). Produk ETF ini adalah reksa dana tetapi yang diperdagangkan seperti halnya saham, yaitu di BEI.
Jadi, investor bisa membeli ETF di Pasar Perdana melalui dealer partisipan atau perusahaan sekuritas yang telah bekerja sama dengan manajer investasi yang mengelola ETF tersebut, atau di Pasar Sekunder setelah tercatat di BEI dan kemudian dapat menjualnya kembali di Pasar Sekunder.