Perjuangan Mengerikan Seorang Wanita Keluar dari Korea Utara hingga Berakhir di Inggris

Seorang bernama Jihyun Park, bersama putranya pada 2005 silam selamat dalam pelarian mereka dari Korea Utara ke China.

Editor: Heri Prihartono
Facebook Jihyun Park via The Sun Online  
Jihyun Park.  

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang bernama Jihyun Park, bersama putranya pada 2005 silam selamat dalam pelarian mereka dari Korea Utara ke China.

Dari China, Park berusaha pergi ke Mongolia dengan memanjat pagar perbatasan bersama putranya yang masih berusia 6 tahun kala itu.

Dia berusaha agar tidak ditangkap polisi. Jika sampai ditangkap, dia akan dideportasi ke Korea Utara dan sekali lagi dikurung di kamp kerja paksa DPRK Korut.

" Kim Jong Un adalah seorang pembunuh dan dia telah membunuh banyak orang," ujar Jihyun Park. "Dia telah membunuh 25 juta orang di Korea Utara, kita harus ingat itu."

Mati kelaparan

Sebelum melarikan diri, Park menyaksikan ribuan orang kelaparan termasuk anggota keluarganya sendiri selama Kelaparan Hebat sekitar tahun 1990-an.

Park dibesarkan di kota Chongjin, bagian Utara Provinsi Hamgyung, Korea Utara.

Di sana, dia bekerja sebagai guru sekolah. Karena ibunya seorang pebisnis dan ayahnya seorang anggota dari Partai Buruh Korea Utara, dia hidup dalam perekonomian yang relatif stabil sebelum kelaparan dimulai.

Di dalam rumahnya, terdapat foto sosok pendiri negara itu, Kim Il Sung, sebagaimana dimiliki oleh kebanyakan orang lainnya.

"Sampai tahun 1990, saya tidak mengerti makna dari kelaparan," ungkap Park kepada The Sun.

Namun, setelah tahun 1990, bisnis ibunya hancur dan keluarganya mengalami keterpurukan perekonomian.

Karena Uni Soviet hancur pada 1991, Korea Utara berhenti menerima bantuan dari negara besar itu.

Kurangnya dukungan membuat negara itu lemah dalam perekonomian dan mengalami periode kelaparan akibat kekurangan bahan pangan.

Menurut Park, dia melihat banyak mayat berjatuhan di jalan.

"Tidak ada makanan," ujar wanita itu, "Pada 1996, paman saya meninggal karena kelaparan di hadapan kami."

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved