Kecelakaan Maut Bus Sugeng Rahayu di Wonosobo, Tabrak Benteng Takeshi Remuk
Setelah mendengar benturan keras, saya langsung keluar dan melihat bus nabrak pengaman takeshi. Saya berlari dan masuk ke bus itu melalui ...
Bus sempat ditarik menggunakan derek ke belakang guna memudahkan proses evakuasi sopir.
Seusai proses evakuasi, sopir dinyatakan sudah meninggal dunia.
“Kami dibantu Basarnas dan masyarakat dalam mengevakuasi.
Kami agak mengalami kesulitan untuk mengevakuasi karena (sopir) terjepit di antara besi-besi di kepala bus.
Sopir tidak terselamatkan dan meninggal di tempat,” ungkap Kapolres Wonosobo AKBP Fanky Ani Sugiarto yang berada di lokasi kepada Tribunjateng.com.
Belum diketahui identitas mendiang sopir nahas tersebut.
Petugas melalui pelantang suara di mobil Patwal meminta agar warga tidak berkerumun di sekitar lokasi kecelakaan.
Perlu diketahui, 'Benteng Takeshi' adalah puluhan ban bekas yang saling terikat ditumpuk berdiri menghadap jalan.
Dua buah tugu dibangun mengapit tumpukan ban dengan patung Harimau di atasnya.
Tumpukan ban tersebut dicat warna-warni sehingga terlihat memanjakan mata.
Sekilas, masyarakat bisa salah mengira benda itu sebagai wahana permainan atau hiasan kota hingga gerbang wisata.
Anggapan itu jelas salah.
• Lowongan Kerja Lulusan SMK - Perhatikan Lokasi Penempatan, Daftar hingga November 2020
Sebuah spanduk terbentang di atas benda itu bertuliskan, "Pagar Penahan Kecelakaan Polres Wonosobo".
Masyarakat setempat menjulukinya Benteng Takeshi.
Istilah ini ternyata bukan merujuk pada acara Game Show di Jepang, melainkan singkatan dari "Tabrak Kesini Insya Allah Hidup".