Positif Corona Jambi Tambah 15
Daya Beli Rendah Saat Pandemi, Pemkab Sarolangun Gunakan Dana P2DK untuk Tingkatkan Ekonomi
Hanya saja, dengan stok yang melimpah, daya beli masyarakat pada masa pandemi terus mengalami penurunan.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Menjelang hari raya Idul Adha, harga semua sembako di Kabupaten Sarolangun terpantau relatif normal.
Hanya saja, dengan stok yang melimpah, daya beli masyarakat pada masa pandemi terus mengalami penurunan.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dipimpin Wakil Bupati Sarolangun menanggapi hal ini.
• Sinopsis G.I Joe: The Rise of Cobra, Pasukan Elit Memburu Organisasi Cobra yang Membawa Nanomites
• Dikenal Playboy, Yuni Shara Bongkar Borok Raffi Ahmad, Ari Lasso: Aku Nggak Pernah Lho sama Kamu!
• Geledah Kantor Satpol PP, Kejari Merangin Bongkar Berkas Lama
Katanya, menyikapi ini, pemerintah mengambil langkah bagaimana meningkatkan ekonomi masyarakat.
Sebagaimana arahan Bupati Sarolangun, Cek Endra bahwa satu diantara program unggulan akan dijadikan fokus peningkatan ekonomi.
"Dana P2DK (percepatan pembangunan desa dan kelurahan) untuk peningkatan ekonomi. Jadi program lain dipending dahulu," kata Hilal usai pengecekan harga sembako di Pasar Atas Sarolangun, Rabu (29/7/2020).
"Jadi bagaimana anggaran itu untuk peningkatan ekonomi," ujarnya.
Lanjut hilal bahwa Bupati meminta agar di setiap desa memiliki 10 hektare lahan untuk dikelola dengan menggunakan dana P2DK tersebut.
"Ya untuk ketahanan pangan, kita menghawatirkan dengan kondisi sekarang ketahanan pangan kita akan terganggu. Beliau (Bupati) sudah sampaikan seluruh OPD bagaiamana untuk betul-betul untuk pemerintah mengintervensi peningkatan ekonomi," ungkapnya.