Kerap Ditanya Soal Dinasti Politik, Gibran Rakabuming Balik Cibir Pihak yang Sering Mempermasalahkan

Putra Presiden Jokowi Gibran Rakabuming kini maju di kontestasi Pilkada Solo 2020. Tudingan membangun dinasti

Editor: Nani Rachmaini
IST
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, resmi menjadi calon Wali Kota Solo 2020. 

TRIBUNJAMBI.COM -

Putra Presiden Jokowi Gibran Rakabuming kini maju di kontestasi Pilkada Solo 2020.

Tudingan membangun dinasti politik dilayangkan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Diketahui, putra pertamanya, Gibran Rakabuming Raka, dan sang menantu, Bobby Nasution, maju dalam Pilkada Serentak 2020.

Soal Jokowi disebut-sebut membangun dinasti politik ini disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin.

"Bisa dikatakan Jokowi sedang membangun dinasti politik. Mungkin mumpung sedang jadi Presiden, sedang punya kekuasaan, akhirnya dorong anaknya jadi wali kota," kata Ujang, dikutip Tribun Jakarta dari Kompas.com, Sabtu (18/7/2020).

Gibran Rakabuming yang berpasangan dengan Teguh Prakosa saat ini sudah mendapatkan dukungan resmi dari PDI-P, parpol tempat Jokowi bernaung.

Dialog Presuden dan Pedagang Es, Jokowi Penasaran Es Kehausan Omset Sampai Rp 1 Juta Sehari

Selain Gibran Rakabuming, menantu Jokowi, Bobby Nasution juga tengah berupaya mendapatkan dukungan parpol untuk maju di pemilihan wali kota Medan 2020.

Menjadi narasumber di Kompas TV, Gibran Rakabuming buka suara terkait dinasti politik.

"Dinasti politik, banyak yang menanyakan dinasti politik," ucap Gibran Rakabuming.

"Sebenarnya dalam satu tahun terakhir ini kalau di Solo ya, di kota saya setiap kali bertemu dengan warga saya selalu jelaskan apa itu dinasti politik," imbuhnya.

Menurut Gibran, keikutsertaannya dalam pemilihan wali kota Solo tak bisa disebut sebagai dinasti politik.

Pasalnya, ia tak pernah mewajibkan warga Solo untuk memilih atau mencoblosnya.

"Jadi ya saya kan ikut kontestasi bisa menang bisa kalah, bisa dicoblos atau tidak."

"Tidak diwajibkan memilih saya, bisa dipilih bisa tidak," kata Gibran Rakabuming.

"Ini kan kontestasi bukan penunjukkan jadi kalau yang dinasti politik, itu dimana?"

"Kalau di Solo warganya sudah mengerti apa itu dinasti politik, setiap kali saya blusukan warga menerima saya dengan tangan terbuka," imbuhnya.

Pantas Gisella Anastasia Ngotot Minta Cerai, Begini Tabiat Asli Gading Marten di Belakang Kamera

Gibran mengatakan keputusannya untuk terjun ke dunia politik, demi bisa mengayomi ratusan ribu warga Solo.

"Yang meributkan dinasti politikan kita tahu orangnya siapa," kata Gibran Rakabuming.

"Kalau saya jadi pengusaha yang bisa saya sentuh ya pegawai saya saja, tapi kalau saya masuk ke politik kan kalau di Solo bisa 500 ribuan orang,"

"Melalui kebijakan saya," imbuhnya.

Pengamat Politik Anggap akan Timbul Konflik Kepentingan

Pengamat politik menilai pencalonan keluarga Presiden di Pilkada akan berpotensi menimbulkan konflik kepentingan dan penyalahgunaan wewenang.

Sebab, Presiden memiliki semua sumber daya untuk bisa memenangkan Gibran mulai dari kekuasaan, jaringan, birokrasi, hukum, finansial, dan lain-lain.

"Kemungkinan itu (penyalahgunaan wewenang) bisa terjadi. Penyalahgunaan wewenang itu akan ada."

"Cuma memang biasanya, akan disiasati," kata Direktur Eksekutif Indonesian Political Review ini.

Ujang menambahkan, Indonesia saat ini memang sedang diwarnai fenomena oligarki dan dinasti politik yang menguat.

Engku Emran Beri Kabar Sedih Ditinggal Wanita Lagi, Padahal Baru Cerai dengan Laudya Cynthia Bella

Tak hanya di level nasional, dinasti politik ini juga terjadi pada politik di tingkat daerah.

"Dan ini akan berbahaya bagi proses demokratisasi."

"Demokrasi bisa dibajak oleh kekuatan oligarki dan dinasti politik," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Jokowi Disebut Bangun Dinasti Politik, Gibran Rakabuming Santai: Kan Tidak Diwajibkan Milih Saya"

 
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved