Blak-blakan Bonyamin di Mata Najwa, Sebut Buronan Djoko Tjandra Terkait Intrik Pergantian Kapolri

Najwa Shihab mengangkat tema Buronan Istimewa di acara talkshow Mata Najwa

Editor: Nani Rachmaini
Tangkapan layar Trans7 Mata Najwa
Najwa Shihab angkat tema buronan kelas kakap 

Luthfi, lulusan Sepamilsuk Polri 1989 ini berpengalaman dalam bidang intel.

Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah.

Pernah Wakapolres Solo 2011 dan Kaporresta Solo 2015 lalu.

3. Bareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo

Listyo Sigit Prabowo Kabareskrim Polri (tribunnews)

Komjen Listyo Sigit Prabowo Kabareskrim Polri (Kompas.com)
Komjen. Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si

Llahir di Ambon, Maluku, 5 Mei 1969

Umur 51 tahun

Saat ini, dia menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri sejak tanggal 6 Desember 2019.

Listyo tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting.

Dia adalah Ajudan Presiden RI Joko Widodo. Ia kemudian menjabat Kepala Kepolisian Daerah Banten, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan terakhir sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.

Pernah Kapolresta Solo tahun 2011 lalu.

4. 8 Calon Kapolri Potensial, Ada Ajudan SBY

Kapolri Jenderal Idham Azis sebentar lagi akan diganti

Kenapa bisa?

Wacana siapa pengganti Jenderal Pol Idham Azis sebagai Kapolri sudah mulai berhembus.

Kedelapan nama itu adalah mereka yang punya pangkat jenderal bintang tiga dan dua

Siapa-siapa saja mereka? 

Diketahui bahwa Jenderal Pol Idham Azis pensiun masih sekira tujuh bulan lagi atau Januari 2021

Daftar nama kandidat pengganti Jenderal Idham Azis disebutkan Indonesia Police Watch (IPW) 

Dilansir dari Warta Kota, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyebutkan bahwa ada delapan nama yang masuk sebagai calon kuat dalam bursa calon Kapolri.

Dari pendataan IPW, kata Neta, kedelapan nama itu terdiri atas lima jenderal bintang tiga (Komjen) dan tiga bintang dua (Irjen).

"Mereka lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988 A hingga lulusan tahun 1991," kata Neta dalam pesan tertulisnya kepada Wartakotalive.com, Kamis (11/6/2020).

Delapan itu yakni:

Jenderal bintang tiga

1. Komjen Rico (Kabaintelkam).

2. Komjen Agus (Kabaharkam)

3. Komjen Boy Rafly (Kepala BNPT)

4. Komjen Sigit (Kabareskrim)

5. Komjen Gatot (Wakapolri).

Jenderal bintang dua:

6. Irjen Nana Sudjana (Kapolda Metro Jaya)

7. Irjen Lufti (Kapolda Jateng)

8. Irjen Fadhil (Kapolda Jatim).

Ketiga jenderal bintang dua ini bisa masuk bursa calon Kapolri, karena menjelang Idham Azis pensiun ada dua posisi jenderal bintang tiga yang bakal pensiun, yakni Kepala BNN dan Sestama Lemhanas.

Bahkan, jika menjelang 1 Juli 2020 ini posisi Kakorbrimob dijadikan bintang tiga, peluang jenderal bintang dua untuk masuk menjadi bintang tiga menjadi tiga posisi.

"Sebab keberadaan Kakorbrimob dengan pangkat Komjen sudah disetujui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan tinggal menunggu penetapan dan pelantikan saja," kata Neta.

Sesuai prosedurnya, menurut Neta, nama calon Kapolri itu akan digodok Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri yang diketuai Wakapolri dan anggotanya Irwasum, Assisten SDM, dan Kadiv Propam.

"Nama-nama yang digodok Wanjakti ini lalu diserahkan Kapolri kepada presiden untuk dipilih, kemudian dilakukan uji kepatutan di Komisi 3 DPR," katanya.

Di sisi lain, menurut Neta, Kompolnas juga memberikan nama-nama calon kapolri sebagai usulan kepada presiden.

Dalam bursa calon Kapolri kali ini, Neta mengatakan, ada tiga kelompok yang menonjol yakni Geng Solo terdiri atas jenderal jenderal yang pernah bertugas di Solo.

Geng Idham yakni para jenderal yang dekat dengan Kapolri Idham Azis, dan Geng Netral yang dekat dengan semua pihak.

Menurut Neta, tiga kelompok yang sebelumnya sempat mendominasi putaran elit kekuasaan di Polri, saat ini sudah terkikis dan tersingkir dari putaran elit kekuasaan internal kepolisian tersebut.

"Yakni Geng Syafruddin, Geng Tito, dan Geng Budi Gunawan (BG). Dalam sejumlah mutasi di era Kapolri Idham Azis kelompok Syafruddin dan Tito perlahan tapi pasti tersingkir dari putaran elit kekuasaan di kepolisian," katanya.

Sedangkan Geng BG tersisih di luar lembaga kepolisian, meski mendapat pangkat menjadi jenderal bintang tiga.

"Lalu, apakah jenderal jenderal bintang tiga Geng BG yang berada di luar Polri ini bisa kembali ke internal kepolisian dan masuk dalam bursa calon Kapolri, kita tunggu saja," ujarnya lagi.

Selain itu, kata Neta, ada dua hal lagi yang menarik untuk dicermati.

Pertama, nama mantan ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Komjen Rico disebut sebagai calon kuat Kapolri pengganti Idham Azis, karena Rico adalah Adimakayasa Akpol 88 B.

"Jika hal itu terjadi tentunya ini menjadi fenomena baru, tidak hanya di dalam dinamika kepolisian tapi juga dalam dinamika politik, dimana mantan ajudan Presiden SBY bisa menjadi Kapolri di era Presiden Jokowi," katanya.

Kedua, nama Irjen Fadil sebagai calon pengganti Idham Azis karena Kapolda Jatim ini salah satu 'tim sukses' saat Idham Azis mengikuti uji kepatutan menjadi kapolri di DPR.

"Terlepas siapa pun yang menjadi kapolri yang dipilih Presiden Jokowi nanti, dinamika prosesnya menarik untuk dicermati. Selain itu tugas berat tentunya menanti, Kapolri baru," kata Neta.(*)

Deddy Corbuzier Pernah Ditinggal Tamu di Wawancara, Melaney Ricardo Masih Bungkam Kenapa Tersinggung

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dan Wartakotalive dengan judul Jabatan Berakhir 6 Bulan Lagi, 8 Nama Calon Kuat Pengganti Jenderal Idham Azis Mulai Diperbincangkan

 
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved