Ada Apa? Hotma Sitompul Tolak Bahas Djoko Tjandra di ILC, "Sudahlah Jangan Saling Menyalahkan"
Kasus kaburnyo Djoko Tjandra dibantu petinggi Polri menampar wajah banyak praktisi hukum di negeri ini.
Bahkan menurutnya, hukuman gantung pun belum tentu bisa menyurutkan adanya kasus serupa.
"Sekarang kita asyik nyalahin orang, sampai ke presiden, sampai ke mana-mana, semua orang disalahin, percaya enggak ini bisa terulang lagi?" papar Hotma Sitompul.
"Gantung tuh semua, tetap aja terjadi lagi."
"Apa mau seperti di China, gantung-gantungin? Mungkin bisa, tapi apa mau begitu?" pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 1.50:
• Pengurus KONI Provinsi Jambi Sisihkan Honor untuk Bantu Atlet di Tengah Pandemi Covid-19
MAKI Sebut hanya Jokowi yang Bisa Perintah Tangkap Djoko Tjandra
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan dalam kasus Djoko Tjandra.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat diundang dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne, Selasa (21/7/2020).
Diketahui buron kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Bank Bali Djoko Tjandra diburu sejak 2009.
Saat jejaknya terdeteksi pada 8 Juni 2020 lalu, ia kembali lolos.
Boyamin kemudian menyoroti bagaimana Djoko Tjandra berulang kali lolos dan dapat keluar-masuk Indonesia meskipun sudah terdaftar di red notice Interpol.
"Sebenarnya kalau proses-proses ini kita hanya berkutat di sini tanpa proses menangkap Djoko Tjandra, akhirnya mubazir semua," ungkap Boyamin Saiman.
Ia menyebutkan presiden sendiri harus ikut campur menangani kasus ini.
"Proses ini akhirnya hanya bisa diambil alih oleh presiden untuk menangkap Djoko Tjandra," tegas Boyamin.
Ia memberi contoh pada kasus kepemilikan kapal Equanimity yang diduga sebagai hasil pencucian uang senilai Rp 3,5 triliun oleh pengusaha Malaysia.