Materi Khotbah Jumat
Materi Khotbah Jumat Populer - Keutamaan Memakmurkan Masjid bagi Seorang Muslim
Salat Jumat bagi umat muslim hendaknya juga diimbangi dengan mendengarkan materi Khotbah Jumat dengan khusyu.
Dalam khutbah kali ini, kita akan melihat bagaimanakah cara kita memakmurkan masjid, di antara rumah-rumah Allah.
Allah Ta’ala berfirman,
فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ
“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang.” (QS. An-Nuur: 36)
Yang dimaksud dalam ayat, masjid diperintahkan untuk:
Ditinggikan, yaitu Allah diagungkan di dalamnya dan masjid tersebut dibangun.
Disebut nama Allah, yaitu di dalam masjid, Allah itu ditauhidkan, juga dibacakan Al-Qur’an.
Berdzikir kepada Allah pada setiap pagi dan petang, maksudnya dilaksanakan shalat Shubuh dan Ashar.
Yang disebutkan ini adalah berbagai tafsiran dari Imam Ibnul Jauzi dalam Zaad Al-Masiir, 6:46-47.
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata dalam kitab tafsirnya:
Memakmurkan masjid itu ada dua bentuk:
Memakmurkan bangunannya, dengan membangun dan menjaga kebersihannya.
Memakmurkan dengan berdzikir kepada Allah, melaksanakan shalat, serta melakukan ibadah lainnya di dalamnya.
Oleh karena itu disyariatkan shalat lima waktu dan shalat Jumat di masjid. Hukum shalat berjamaah itu wajib menurut kebanyakan ulama, sebagian lainnya menganggap sunnah. Kemudian Allah Ta’ala memuji untuk orang yang menghidupkannya dengan berdzikir (bertasbih) dengan ikhlas pada pagi dan petang. Lihat Tafsir As-Sa’di, hlm. 599.
Masjid itu jadi tempat yang paling dicintai oleh Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَحَبُّ الْبِلاَدِ إِلَى اللَّهِ مَسَاجِدُهَا وَأَبْغَضُ الْبِلاَدِ إِلَى اللَّهِ أَسْوَاقُهَا.
“Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar.” (HR. Muslim, no. 671, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
Masjid memiliki peranan penting dalam membina umat dan masyarakat dan merupakan bangunan yang diberkahi, dari masjidlah kebaikan muncul dan tersebar. Oleh karena itulah, saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah, maka bangunan yang pertama kali beliau bangun adalah masjid. Di masjid itulah, beliau mendidik umat, mengajarkan kepada mereka aqidah yang benar, ibadah yang benar, akhlak yang benar dan bermu’amalah yang benar sehingga para sahabat neliau menjadi umat yang terbaik.
Allah Ta’ala berfirman,
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Ali Imran: 110)